Kecelakaan Beruntun 5 Truk di Lombang Dajah, 2 Tewas

Kecelakaan Beruntun 5 Truk di Lombang Dajah, 2 Tewas

Bangkalan, Memorandum.co.id - Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) beruntun melibatkan lima truk angkutan barang, Kamis ( 26/8) malam pukul 19.30 WIB terjadi di Kabupaten Bangkalan. Laka lantas di kilometer 36 jalan raya Desa Lombang Dajah, Kecamatan Blega selepas Isyak itu sempat memicu kepanikan warga sekitar TKP. Betapa tidak, sesaat pascakejadian, salah satu dari lima truk yang salng bertabrakan dalam kondisi terguling. Puluhan warga yang berkerumun di seputar TKP juga mendapati tiga sopir truk tergolek bersimbah darah. Dua diantaranya tewas di TKP, satu lainya luka ringan. Kepanikan warga baru mereda setelah tak lama kemudian, Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Adul Azis Sholahuddin didampingi Kanit Laka Ipda Sys Eko, beberapa aggota lantas dan Polsek Blega tiba di lokasi. Mereka segera melakukan olah TKP. “Dua sopir truk memang kami temukan meninggal di lokasi kejadian,” ungkap Kasat Lnatas AKP Abdul Azis, Jumat (27/8) pagi. Masing-masing Suje’e (46) pengemudi truk colt diesel Nopol M 9092 A dan Rama (20) sopir truk colt diesel Nopol S-8920-ND. Dua koban meninggal adalah warga asal Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. Sedangkan satu korban lainnya, Sufianto, penumpang truck colt diesel No Pol S 8920 ND hanya mengalami luka ringan. Ketiga korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Blega. Dugaan sementara, penyebab terjadinya laka lantas karambol (beruntun) di jalan raya Desa Lombang Dajah itu dipicu oleh faktor human error. "Sangat memungkinkan, Sulaeman, sopir truk R-10 truk fuso Nopol Z 9298 MG, mengumudikan kendaran dalam kondisi capek dan ngantuk berat,” tandas AKP Abdul Azis. Berdasar keterangan beberapa saksi mata, AKP Abdul Azis lebih detail mengisahkan kronologi kejadian. Beberapa saat sebelum peristiwa, enam truk angkutan barang melaju beriringan dari arah Barat di ruas jalan Desa Lombang Dajah. Entah apa penyebabnya, Truk gandeng Fuso R-10 Nopol Z 9298 MG yang dikemudian Sulaiman, warga asal Kampung Malang Utara, Kota Surabaya itu mendadak meluncur deras dan tidak stabil. Dampaknya, tabrakan beruntun dari arah belakang terjadilah. Salah satu truk diantaranya bahkan terguling. Menurut AKP Abdul Azis, sikon seputar lokasi TKP, ditengarai pula sebagai penopang terjadinya kecelakaan. Jelasnya, saat keenam truk itu melaju beriringan, kondisi jalan menurun cukup tajam. Susana sekitar lokasi TKP juga gelap gulita karena tanpa lampu PJU (Penerangan Jalan Umum). “Bisa jadi, sikon yang tidak mendukung, menjadi penyebab lain mengapa Sulaimen tidak bisa mengendaikan truk foso yang dikemudikan,” ungkap AKP Abdul Azis. Alhasil terjadilah laka lantas karambol yang merenggut dua korban jiwa itu. Kerugian ditaksir Rp 22.000.000. (ras).

Sumber: