AKP Ega Prayudi, Demi Banggakan Ibu, Ikhlas Jadi Polisi
"Lebih sulit membahagiakan dan mewujudkan keinginan seorang ibu, daripada mencari atau memberi orang tua uang," kata Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ega Prayudi, Wakil Kepala Polisi Sektor (Waka Polsek) Sawahan Surabaya. Saat ditemui Memorandum di ruang kerjanya, terpampang jelas foto keluarga. Dalam foto tersebut, terlihat sosok sang ayah yang fenomenal kala membawakan acara talk show Empat Mata. AKP Ega merupakan anak dari pasangan Tukul Arwana - Susiana. Ega kemudian mengungkapkan menceritakan kisah beberapa tahun silam saat mendaftar polisi dan mengubur cita-citanya jadi dokter. Awalnya, ibunya ikut pengajian di rumah temannya. Kemudian temannya bercerita jika anaknya baru lulus pendidikan bintara polisi. Terlihat gagah dengan seragam yang dikenakannya. Berawal dari sini, ibunya ingin Ega jadi polisi. "Ibu saya sangat senang, bangga, gagah melihat anak temannya pakai seragam polisi. Kemudian bercerita kepada saya agar mau daftar polisi," kenang Ega. Demi mewujudkan keinginan ibunya, Ega pun patuh lalu mendaftar sebagai polisi dan mengubah keinginannya jadi dokter. Padahal, ketika itu baru lulus kuliah dengan gelar sarjana komunikasi di Universitas Mustopo Jakarta. "Saya berpikir, apapun bentuk pekerjaannya sama saja karena dokter dan polisi sama-sama berhubungan dengan kemanusiaan," ungkap Ega. Saat awal mendaftar melalui jalur Akademi polisi (Akpol), sudah terlambat waktu itu. Karena lulusan sarjana kemudian diarahkan panitia pendaftaran masuk sekolah Perwira Lulusan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) tahun 2011 dan diterima pendidikan di Semarang. Setahun mengikuti pendidikan Akpol di Semarang, Ega akhirnya berhasil lulus dan membuat ibunya bangga. "Saat lulusan, bapak dan ibu menjemput di Semarang, menangis bahagia. Kata ibu ternyata saya kuat ikut pendidikan polisi yang katanya sangat berat," ujar Erga mengingat kata-kata yang disampaikan ibunya kala itu. Selama mengikuti pendidikan, tak seorangpun teman seangkatannya mengetahui bahwa ia merupakan putra Tukul Arwana, seorang pelawak dan pembawa acara terkenal. "Kata panitia dan teman-teman bilang lho kok ada Tukul, kok ada artis, akhirnya panitia minta saya berdiri untuk mengetahui anaknya siapa. Akhirnya semua mengetahui jika saya anak Tukul Arwana," ungkap Erga. Kali pertama bertugas, Ega ditempatkan di Divisi Humas Mabes Polri. Lalu pindah tugas di Polda Jatim, Polresta Malang Kota, Polres Trenggalek, Kasatlantas Probolinggo, Kasatlantas Polres Magetan, dan saat ini di Polrestabes Surabaya menjabat Wakapolsek Sawahan. Ega meneruskan pendidikannya dengan menempuh S1 dan pasca sarjana (S2) jurusan hukum di Universitas dr Soetomo Surabaya. "Gelar saya ada tiga, Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan Sarjana Ilmu Kepolisian (SIK)," kata Ega. Selama menjadi polisi dan bertugas di Jatim, tentu ada yang kurang kebersamaannya dengan keluarga karena jauh dari kampung halamannya di Jakarta. Untuk mengobati rasa rindu terhadap keluarganya, Ega menyiasati dengan berbicara dan video call melalui HP. "Jadi polisi ya hidupnya fokus pengabdian, jadi tidak bisa dipaksakan setiap lebaran harus kumpul keluarga, karena harus bertugas. Kalau telpon sering hanya sekadar memberikan perkembangan adik-adiknya, orang tua. Selama pandemi Covid 19 tidak bisa pulang ke Jakarta," ungkap Ega. Ega juga teringat pesan ibunya setelah menjadi polisi. Agar selalu menjaga orang tua, adik-adiknya, dan dapat berguna bagi bangsa dan negara, serta mengayomi masyarakat. Untuk itulah, Ega sangat bangga kepada mendiang ibunya dan ikhlas masuk polisi. Karena menurutnya, mewujudkan impian orang tua untuk jadi polisi lebih sulit daripada mencari uang untuk ibunya. (rio/gus)
Sumber: