Komisi D Dorong Program Pengasuhan Anak Yatim Piatu Korban Covid-19

Komisi D Dorong Program Pengasuhan Anak Yatim Piatu Korban Covid-19

Surabaya, memorandum.co.id - Pemerintah Kota Surabaya berencana memberikan bantuan kepada anak yatim, anak piatu, maupun anak yatim piatu korban Covid-19. Komisi D DPRD Surabaya mendukung penuh dan siap mengawal program baik itu. Wakil Ketua Komisi D Ajeng Wira Wati mengungkapkan, sejauh ini ada sekitar 1700 anak yang ditinggal orang tua meninggal akibat paparan Covid-19. Ribuan anak ini nantinya akan di-outreach oleh DP5A Surabaya. Diasuh dalam asrama, dan progres pendidikan dijamin hingga jenjang kuliah. "Sangat penting menjamin kelangsungan hidup anak yatim piatu karena Covid-19. Pemerintah harus hadir untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Sehingga untuk memastikan ini datanya harus diperkuat," tutur Ajeng, Rabu (25/8/2021). Untuk menyukseskan penanganan anak yatim piatu karena Covid-19, legislator dari partai berlambang kepala garuda ini mendorong adanya program pengasuhan dengan pendataan yang maksimal. Jangan sampai ada yang tak tercover. Ajeng mengharapkan sinergitas antarinstansi terjalin dengan rapi. "Data yang ada didapatkan dari dispendukcapil, dinsos, dan dinkes. Kemudian DP5A kembali melakukan pendataan secara lengkap. Harapannya anak yatim, anak piatu, dan anak yatim piatu warga Kota Surabaya bisa dipetakan dengan akurat. Sehingga pemerintah bisa memberikan intervensi yang tepat," tegasnya. Tidak kalah penting Ajeng menyampaikan, program pengasuhan ini nantinya memprioritaskan perhatian gizi balita dan perlindungan terhadap anak perempuan. Menurutnya, pemenuhan ASI terhadap anak usia di bawah 2 tahun penting. Juga perlindungan kepada anak perempuan di masa pandemi. "Jika ada Bank ASI maka akan lebih bagus. Dan jangan sampai di saat pandemi, anak perempuan yatim piatu karena Covid-19 ada yang tereksploitasi negatif. Sehingga harus ada program pengasuhan yang dievaluasi betul dan memenuhi kebutuhan si anak," usul Ajeng. Terakhir, Ajeng berharap program pengasuhan bisa segera terlaksana. Dia menilai alangkah lebih baik bila bisa terealisasi lebih awal. Mengingat ribuan anak korban Covid-19 menunggu pendampingan. Apalagi situasi pandemi Covid-19 belum mereda. "Saat ini memang proses mendata dan baru akan menyusun intervensi. Diharapkan ini bisa direalisasikan lebih cepat. Agar anak yatim, anak piatu, dan anak yatim piatu korban Covid-19 bisa dirangkul dengan segera," pungkasnya. (mg3)

Sumber: