Sambangi Pasien di Rumah Isoter, Bupati Jombang Serahkan Bantuan
Jombang, memorandum.co.id - Bupati Jombang, Jawa Timur, sambangi rumah sehat isolasi terpusat di SMPN 1 Mojowarno. Didampingi kadinkes, kadinsos, kadisdikbud, kepala puskesmas dan tiga pilar, bupati serahkan bantuan kepada pasien di rumah isoter tersebut. Bantuan yang disalurkan, untuk anak-anak yakni berupa buku gambar, buku mewarna, buku cerita, crayon, kue kering, dan susu. Untuk dewasa, beruoa kue, buah. Selain makanan, semua pasien penghuni isoter menerima sejumlah uang. Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengatakan, bahwa pihaknya datang untuk melihat kondisi rumah isoter yang ada di SMPN 1 Mojowarno. Dan juga ada anak yatim yang ditinggal ibunya meninggal dunia karena Covid-19. "Akhirnya anak-anak ini masuk isoter semua. Yang lain juga banyak, ada 13 orang yang kondisinya juga semakin membaik. Dan ada yang dua hari lagi akan pulang karena kondisinya sudah baik," katanya, usai menyerahkan bantuan, Minggu (22/8/2021). Mundjidah menjelaskan, bahwa nanti yang pulang tetap akan diberi obat-obatan, vitamin selama lima hari. Hingga nanti sampai dapat beraktifitas kembali seperti semula. Untuk yang anak yatim ada tiga, yang pertama SMA, kedua SMP, dan terkecil usia 4 tahun. "Ini yang harus kami berikan bantuan untuk pendidikannya, karena ayahnya sudah tidak ada lagi. Dan ibunya meninggal. Tadi anaknya mau diajak ke pesantren, yang SMA dan SMP diajak ke Tambak Beras. Yang kecil dititipkan ke panti asuhan, biar sama-sama tenang," jelasnya. Nantinya, terang Mundjidah, bahwa akan ada beasiswa dari Dinas Sosial. Menurut Puskesmas, kondisi ketiga anak yatim ini membaik. "Makan sudah enak, dan dua hari lagi nanti akan keluar dari isoter. Kan masih anak-anak, jadi cepat (sembuhnya)," terangnya. Terkait anak yatim yang pertama berkeinginan untuk kuliah seusai lulus sekolah, Mundjidah menegaskan jika pihaknya siap untuk menguliahkan hingga selesai, dan itu gratis. "Di pesantren hampir semua begitu. Gratis ya," tegasnya. Kemudian, Bupati Jombang memaparkan, bilamana di Kabupaten Jombang ada anak yang kondisinya seperti itu, maka di informasikan ke Pemkab Jombang. Sepanjang datanya lengkap, maka langsung ke Dinas Sosial Jombang. "Dinsos ada beasiswa, juga ada bantuan untuk anak-anak sekolah, KIS juga ada. Banyak sebetulnya. Tinggal bagaimana kepala desa yang aktif untuk mendata, apalagi yatimnya karena meninggal terkena Covid-19," paparnya. Harus punya data lengkap, anak ini yang mengurus siapa, kondisinya seperti apa, kondisi rumahnya juga bagaimana, itu harus terdeteksi semua. Terutama yang orang tuanya Covid-19. Yang lainpun juga harus tahu. "Jadi ksmi akan mengangkat mereka, dan insyaallah semua pondok di Jombang ini siap ditempati. Di Ponpes Tambak Beras saja ada 30 unit, belum Ponpes Tebu Ireng, Ponpes Daru Ulum Rejoso, mau semua. Dia mau sekolah di negeri atau swasta ada, di pondok juga ada," pungkasnya. (yus)
Sumber: