Kecewa Pelayanan Servis Pompa Air, Bos Resto Wadul Polisi
Surabaya, memorandum.co.id - Indah Wijaya tidak menyangka jika niatnya memperbaiki pompa air di resto miliknya harus berujung ke pihak berwajib. Bos Java Cafe itu terpaksa mengadukan pihak jasa servis itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Polsek Gubeng, Selasa (17/8) pagi. Selain kecewa atas pelayanan Easy Service Surabaya, wanita 46 tahun itu juga merasa terhina oleh owner jasa servis yang ada di Jalan Banyuurip tersebut. Bahkan, penutup aurat Indah juga dipersoalkan oleh owner. "Masa saya disuruh lepas hijab," kata Indah saat dikonfirmasi, Selasa (17/8)sore. Indah yang tinggal di Apartemen Bukit Golf itu menjelaskan, insiden bermula pada Jumat (14/8)lalu. Saat itu, karyawan Indah hendak membuka resto sekitar pukul 08.00. Saat bersamaan, air yang akan digunakan untuk keperluan resto mendadak mati. Salah satu karyawan kemudian mengecek hingga diketahui pompa resto tersebut rusak. Setelah berkordinasi dengan atasan, Ahmad salah satu karyawan kemudian mencari jasa servis pompa air di media sosial. Berselang beberapa menit, Ahmad menemukan akun yang menyediakan jasa yang dimaksud. "Dia (Ahmad, red), kemudian menghubungi jasa dari medsos itu," lanjut Indah. Sekitar pukul 10.00, datang teknisi berinisial S dari jasa servis tersebut. Ahmad kemudian menunjukkan tempat pompa air yang rusak. Tidak lebih dari 10 menit, teknisi tersebut selesai. Dia menemui Ahmad menunjukan nota berisi tagihan sebesar Rp 450 ribu. "Oleh karyawan saya, sebelum dibayar ditanya kok mahal Rp 450 ribu.Karyawan saya tanya yang rusak apa nya mas. Malah dijawab rahasia perusahaan. Padahal hanya 10 menit dan tidak membongkar pompa air sama sekali. Hanya memancing pakai air tapi langsung dibayar via transfer," tandas Indah Setelah pembayaran selesai, S langsung meninggalkan lokasi tersebut. Ahmad kaget mendapati pompa air itu rusak satu jam kemudian. Dia kemudian menghubungi S untuk mempertanyakan hal itu. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil. Kontak yang sebelumnya dihubungi tidak aktif. Keesokan hari, Ahmad kembali menelepon jasa servis itu. Setelah tersambung, teknisi berjanji akan datang Minggu (15/8)malam. Seperti sebelumnya, teknisi menuju tempat pompa dan melakukan perbaikan. Kali ini, S butuh waktu 30 menit untuk memperbaiki pompa tersebut. Saat bersamaan, Indah juga menghubungi owner jasa servis guna menanyakan servis yang tidak kunjung selesai. Namun, Indah tidak memperoleh respon. Indah kemudian mencoba mengirim pesan singkat melalui Whatsapp. "Tapi malah dibalas dengan marah-marah oleh bosnya," tandas Indah. Dalam percakapan itu, Indah menyuruh bos jasa servis untuk datang ke Java Cafe Jalan Jawa. Sekitar pukul 17.30, datang tiga orang yang mengaku pemilik jasa Servis. Di sana, mereka meluapkan amarahnya dan terlontar kata-kata penipu yang ditujukan ke Indah. "Kok saya yang dibilang penipu," ucap dia. Menurut owner jasa, Indah menipu dengan menyuruh teknisi memperbaiki dua pompa dan menguras tandon. Padahal, dengan ukuran tandon besar, teknisi tersebut tidak mungkin menyelesaikan dengan waktu 10 menit. "Kalaupun dikuras, butuh waktu lebih dari 10 jam untuk kuras tandon," tambah dia. Ditengah adu mulut itu, terlontar kata-kata yang membuat Indah merasa terinjak harga dirinya. Di sana, owner servis menyuruh Indah untuk melepas penutup aurat. Ucapan tersebut bahkan terekam kamera salah satu karyawan Indah. "Dia bilang, percuma kamu pakai hijab, dilepas saja, malu sama hijabnya. Siapa yang tidak emosi mendengar kata-kata tersebut. Saya hanya tanya kinerja, kok malah ke hijab yang gak ada hubungannya," tegas Indah menirukan ucapan bos jasa. Setelah kejadian itu, Indah sudah berupaya melupakan. Namun, owner jasa servis itu terus melakukan teror melalui Whatsapp. "Sudah saya blokir, tapi pakai nomer lain untuk kirim pesan ke saya. Akhirnya saya adukan ke Polsek Gubeng," pungkas Indah. Dikonfirmasi terpisah, Lia pemilik Easy Service Surabaya yang beralamat di Jalan Banyu Urip mengaku siap menghadapi pengaduan yang dilayangkan kepadanya. Bahkan dia menunggu kedatangan pihak polisi yang tidak kunjung memintai keterangan "Ya saya siap. Silakan saja dilanjut karena saya merasa benar, sih. Perkataan saya tidak ada yang menyinggung. Jadi saya akan tunggu pihak kepolisian untuk datang. Tapi kalau mau datang silakan hubungi saya dulu. Saya tidak akan kabur, saya benar, tapi saya orangnya sibuk," kata Lia. Terpisah, Kapolsek Gubeng Kompol Akay Fahli membenarkan adanya aduan itu. "Ya benar mas. Namun karena bersifat aduan terkait konsumen, kami akan tindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku. Nanti secepatnya saya panggil pihak satunya untuk mengetahui pasti kronologinya," kata Akay.(fdn/mg3/alf)
Sumber: