Bupati Harap Lapas Lumajang Terapkan Pembinaan Berbasis Pesantren

Bupati Harap Lapas Lumajang Terapkan Pembinaan Berbasis Pesantren

Lumajang, memorandum.co.id - Bupati Lumajang, Thoriqul Haq berharap Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lumajang menerapkan pembinaan berbasis pesantren bagi warga binaan. Hal itu disampaikan saat menghadiri penyerahan remisi umum bagi narapidana dan anak dalam rangka Hari Kemerdekaan Republik Indonesia bertempat di Lapas Kelas IIB Lumajang, Selasa (17/8/2021). Ia berpesan kepada Kepala Lapas Kelas IIB Lumajang dan Kepala Kemenag Lumajang untuk segera menindaklanjuti hal tersebut sebagai upaya untuk memberikan bekal kepada warga binaan agar bisa lebih berbaur dengan masyarakat ketika keluar nanti. "Saya minta kepada Kepala Kemenag Lumajang untuk ditindaklanjuti sebagai upaya untuk nanti warga binaan yang ada di Lapas ini begitu menyelesaikan tugasnya nanti betul-betul bisa hidup di masyarakat dengan harapan mereka bisa lebih produktif, berbaur dengan masyarakat dan lebih bersosial dengan masyarakat," ujar Bupati yang akrab dipanggil Cak Thoriq. Menurut Cak Thoriq, pembinaan berbasis pesantren ini merupakan pembinaan yang programnya sama seperti di Pondok Pesantren, mulai dari kegiatan yang rutin hingga standar kajian yang rutin, namun basicnya tidak hanya pendidikan agama tapi juga ada pendidikan keterampilannya. "Saya tentu sangat mengapresiasi terutama warga binaan yang betul-betul ingin melakukan perubahan dengan hatinya. Saya mengajak warga binaan yang nanti akan kembali ke masyarakat, betul-betul siap dengan peningkatan skill masing-masing apalagi ke depan akan banyak potensi yang akan kita bangun dengan seluruh potensi yang ada di masyarakat," tuturnya. Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Lumajang Agus Wahono menyambut baik ide Bupati tersebut. Pihaknya mengaku sangat setuju bahkan sudah siap jika hal tersebut akan diterapkan. "Saya disini siap, tempat siap, narapidana mau dipanggil jam berapa pun ada. Kalau dimodel seperti pesantren bisa, ini kan sama seperti pesantren, mau dikasih pendidikan agama dari pagi, siang, sore, dan malam pun bisa tidak ada masalah, tinggal memang pengajar, materi dan kurikulumnya," ungkapnya. Lebih lanjut, ia menambahkan, lembaga pemasyarakatan memang tidak lepas dari peran masyarakat dan Pemerintah Daerah karena Lapas tidak bisa jalan sendiri. Oleh karena itu sinergitas sangat dibutuhkan. "Kalau pengamanan kita sudah sinergi dengan Polres, BNN dan Kodim. Kalau masalah pembinaan sama instansi terkait misalnya Kemenag yang khusus di pembinaan agama. Makanya nanti ini akan kita tindaklanjuti supaya bisa diwujudkan," pungkasnya. (Fai)

Sumber: