Forkopimda Gelar Rakor Penanganan Covid-19 Berbasis Aplikasi Silacak
Lumajang, memorandum.co.id - Forkopimda Kabupaten Lumajang menggelar rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Makodim 0821, Senin (9/8/2021). Hadir acara itu Dandim 0821 Letkol inf Andi Ari Wibowo, didampingi Kasdim dan para Pasi, Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno didampingi Wakapolres Kompol Kristiyan B Martino, Kadinkes Lumajang dr. Bayu Wibowo Ignasius, Kasat Pol PP Matali Bilogo , Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Lumajang Basuni. Dandim 0821 Letkol inf Andi Ari Wibowo mengatakan terkait vaksinasi, pihaknya akan terus melakukan pengoptimalan. Target pemerintah akan terus ia sokong. "Seyogyanya untuk vaksin segera di habiskan untuk kegiatan serbuan vaksin," ucap Dandim. Selebihnya, implikasi aplikasi Silacak yang sebelumnya dicetuskan oleh Polres Lumajang dalam halnya mempermudah pendataan Covid-19 akan diperluas sampai tingkat bawah melibatkan Babinsa. Hal itu imbuh Dandim, sebagai perwujudan akselerasi kebersamaan dalam mendukung pemerintah dalam upaya pemangkasan penyebaran virus Covid-19 Diwaktu yang sama Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno menambahkan, pihaknya akan terus memaksimalkan langkah. Berkaitan dengan aplikasi Silacak, akan terus dimaksimalkan sedari sisi per sisi, hingga puncak pemanfaatan, sehingga di Lumajang semakin lebih terorganisir dan sesuai tujuan, menurun serta kondisi bisa secepatnya kembali seperti sedia kala. "Internal Polri sudah sosialisasi pelatihan tentang aplikasi Silacak. Kendati ada sejumlah kendala, akan terus kami tingkatkan," imbuh Kapolres. Disisi vaksinasi, Kapolres akan terus mentargetkan vaksinasi sesuai dengan ketentuan yang ada."Dari Polri vaksin sudah di SMP, SMA dan pondok pesantren. Kami bantu full untuk mencari sasaran vaksin," ungkapnya. Sementara Kadinkes Lumajang Bayu Wibowo Ignasius mengenai kasus yang menolak prokes, ia berterimakasih pada TNI- Polri yang menurutnya sudah banyak membantu untuk penanganan. Soal data laporan, kadinkes berharap ada penyelarasan dan terpadu. Zona merah diakui oleh Kadinkes sempat membuat pihaknya serasa memikul beban yang berat. "Semakin banyak yang dilacak akan tambah banyak ketemu dan isolasi. Dengan Silacak untuk banyak di ketahui konfirmasi," terang kadinkes. "Ke depannya, para babinsa dan bhabinkamtibmas untuk sosialisasi tentang Vaksin kepada yang belum dan terutama sekolah dan pondok pesantren," pungkasnya.(*/ani)
Sumber: