Polsek Tragah Rutin Sambangi Pedesaan
Bangkalan, Memorandum.co.id - Kegiatan dialog dengan tokoh masyarakat (Tomas), tokoh agama (toga) dan warga melalui rutinitas patroli sambang desa terus dikembangkan Polsek Tragah. Sekalipun gejolak panemi covid 19 masih di mana-mana. “Hampir setiap hari, anggota selalu kami motivasi agar aktif melukan giat sambang desa,” kata Kaplsek Tragah, AKP Musihram, Jumat (6/8) pagi. Mereka, sambungnya, melalui teknik door to door system (DDS) harus bergerak menemui tomas, toga dan warga di pedesaan. Tujuannya, selain untuk memantau sikon terkini 18 desa yang menjadi wilayah hukum Polsek, anggota bisa pula berdialog dengan para tokoh dan warga di setiap desa. Pokok bahasan materinya, menurut AKP Musihram, bisa seputar pesan kamtibmas, edukasi prokes, atau hal lain yang berkait dengan keamanan dan kondusifitas wilayah. Termasuk menerima saran dan masukan dari para tokoh. “Kegiatan dialogis semacam itu bisa dilakukan di rumah, gardu siskamling, di mesjid, warung, cafe, pasar, atau lokasi lain yang dirasa nyaman untuk ngerumpi bareng,” tandas Musihram. Rutinitas motivasi yang dipompakan Kapolsek itupun ditindaklanjuti dengan lugas oleh anggota Polsek. Seperti Kamis (5/8) siang lalu, misalnya, anggota Polsek Bripka Susilo nyambangi dua desa, yakni Desa Soket Dajah dan Desa Bajeman. Di dua desa ini, Bripka Susilo lebih memilih gardis pos simkamling untuk berdialog dengan tomas, pemuda dan warga sekitar. ”Suasananya lebih nyaman dan santai untuk ngerumpi (berialog-Red) dengan warga,” tutur Bripka Susilo. Ada beberapa materi dialog dikembangkan Bripka Susilo dalam giat dialog dadakan itu. Salah satunya berkait dengan edukasi prokes. Di sini, Bripka Susilo titip pesan agar warga meningkatkan disiplin prokes. Terutama kepatuhan untuk menerapkan 5-M, yakni rajin mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan meminimalisir kegiatan di luar rumah. Ajakan agar warga tidak ragu mengikuti vaksinasi, swab antigen dan PCR massal, juga menjadi pesan lain yang disisipkan. Itu penting karena Kecamatan Tragah sempat menyandang satus zona merah sebaran covid 19. “Selain itu, pesan agar warga lebih aktif menjaga stabilitas kamtibmas, terutama dari gangguan C-3, yakni curat, curas dan curanmor, tetap rutin kami bahas bersama dengan warga,” pungkas Bripka Susilo. (ras)
Sumber: