Pemantapan Aplikasi Silacak, Polsek Tempeh Gelar Sosialisasi dengan Koramil dan Puskesmas 

Pemantapan Aplikasi Silacak, Polsek Tempeh Gelar Sosialisasi dengan Koramil dan Puskesmas 

Lumajang, memorandum.co.id -Untuk lebih mengoptimalkan pemantauan penyebaran V Covid 19, Polsek Tempeh bersama babinsa dan Puskesmas Gesang melaksanakan sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi Silacak, Kamis (5/8/2021). Acara  dilaksanakan di hall Puskesmas Gesang, Desa Gesang, Kecamatan Tempeh ini  bertujuan lebih memantapkan penerapan aplikasi Silacak.  Aplikasi ini berfungsi untuk mencari dan memantau kontak erat dari kasus yang konfirmasi Covid-19 di setiap desa yang tersebar di wilayah Lumajang khusunya kecamatan Tempeh. Kapolsek Tempeh Iptu Lugito menyampaikan, kegiatan sosialisasi ini diharapkan agar para tracker bisa lebih memahami dalam menggunakan aplikasi tersebut sehingga dapat memudahkan penemuan data warga yang terkonfirmasi secara tepat dan akurat. “Dengan adanya tracking tersebut akan memudahkan petugas TNI/Polri dan Puskesmas dalam memantau orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi, dengan begitu bisa segera dilakukan penanganan secara cepat” ujarnya Sementara itu, tenaga survelance Puskesmas Gesang Putri Gesti mengatakan, aplikasi Silacak ini sangat penting diterapkan. Karena, akan lebih mempermudah untuk memantau informasi warga yang terpapar sehingga dengan begitu segera bisa dilakukan penanganan dan penyebaran virus bisa ditekan. “Jika penerapannya optimal maka kami bisa memantau data para warga yang terpapar. Dengan begitu kami tahu perjalanan pasien yang terpapar itu seperti apa, dari yang awalnya sakit sampai sembuh. Dan jika terjadi sesuatu ditengah perjalanan kita bisa ikut memantau dan memberikan solusi," jelasnya Meski demikian Putri mengatakan, bahwa masih banyak kendala yang menyebabkan aplikasi ini belum bisa diterapkan secara maksimal. Salah satunya yaitu wilayah atau daerah yang sulit terkoneksi dengan jaringan internet, sehingga menyebabkan pemasukan data tidak bisa dilakukan di tempat dimana petugas melakukan tracing dan tracking. “Banyak wilayah atau desa yang sulit terjangkau jaringan internet. Hal tersebut menjadi kendala para petugas untuk meng- entry data. Banyaknya form aplikasi yang harus diisi ini juga menjadi kendala bagi tim untuk memenuhi kebutuhan data kontak erat dari warga yang terpapar, solusinya ya kita harus telaten untuk mendampingi,” pungkasnya.(ani)

Sumber: