Warga Jombang Bagikan Jamu Gratis untuk yang Terpapar Covid-19
Jombang, memorandum.co.id -- Masyarakat Kabupaten Jombang yang terpapar Covid-19 dapat mengonsumsi jamu secara gratis. Hal ini karena ada seorang penyintas yang membuat jamu usai dirinya mengonsumsi saat terpapar Covid-19. Pria paruh baya ini membuat jamu herbal dibantu istri dan anaknya. Jamu herbal ini murni dibuat dari dedaunan dan akar-akaran tanpa menggunakan bahan kimia sedikitpun. Hartono (55), warga Jalan Jayabaya, nomor 17, Kepanjen, Jombang mengatakan, berawal saat dirimya terpapar Covid-19 dan melakukan isoman selama 24 hari pada pertengahan bulan Juli kemarin. Dalam waktu 10 hari, dirinya mengkonsumsi obat-obatan namun tidak ada perubahan. "Nafas saya pendek banget, tidak bisa ambil nafas panjang. Karena terjepit dan kondisi saya parah, maka saya hubungi teman saya H. Jujuk yang awalnya membuat jamu ini. Lalu jamu diantar kerumah oleh teman yang lainnya," katanya, saat berada dirumahnya, Kamis (05/8/2021). Hartono menjelaskan, jamu itu ia minum per jam pada hari pertama, dan panasnya mulai turun. Hari kedua, penciuman dan indra perasa mulai kembali. Dan di hari ketiga dirinya mulai sehat. Lalu jamu yang masih ada itu ia kirim ke tetangganya. "Sehari saya kirim dua bungkus, kurang lebih sekitar 30 liter. Akhirnya tiga hari sudah negatif dan sehat. Akhirnya saya punya misi dan teman-teman untuk ayo selamatkan nyawa sesama," jelasnya. Hartono menegaskan, dari situ dirinya minta resep dari teman, dan akhirnya membuat ramuan sendiri lalu dibagikan secara cuma-cuma alias gratis. "Saya buat dirumah lalu dibantu blender oleh Lurah Kepanjen, dan Alhamdulillah saya membuat sendiri sekarang sudah sampai 40-50 liter sehari. Untuk mengcover warga saya di Kepanjen," tegasnya. Menurut Hartono, pihaknya juga tidak menolak jika ada teman atau orang lain dari luar Jombang yang meminta. Seperti Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, dan Kediri, mereka ambil sendiri ke rumahnya. "Alhamdulillah habis ambil dari sini membaik semua. Saya suruh sering kesini, harusnya paling tidak tiga kali, lima kali, dan selebihnya untuk penyembuhan. Saya tanya, rata-rata 2-3 kali sudah sembuh. Ini yang parah-parah ya," ujarnya. Kalau untuk pencegahan diminum tiga gelas sehari, pagi, siang dan sore. Dirinya membuat jamu ini sekitar tanggal 27-28 Juli. Dan perlu dicatat, bahwa jamu ini diberikan gratis. Dirinya tidak pernah menarik uang sepeserpun. "Ada orang beberapa kali ambil jamu kesini, mungkin karena sungkan dan sebagainya, kadang-kadang saya bawa bahan. Entah daun srikaya, daun jambu air atau daun pandan. Ada juga yang memberi uang, dan saya terima dengan akad sebagai amal jariyah dia," tandasnya. Lalu uang itu, lanjut Hartono, kembali dirupakan bahan-bahan membuat jamu. Lalu jamu itu diberikan kepada siapapun yang meminta secara gratis. Bahan membuat jamu ini yakni, daun srikaya 25 helai (10gram), kapulaga 5 biji, kencur 150gram, jahe 150gram, gula aren selera, daun jambu air 2 helai. Bahan ini untuk membuat jamu satu liter. "Kalau mau membuat lebih, tinggal dikalikan saja. Dan jamu ini cukup manis karena ada gula aren. Dan wajib gula aren, tidak boleh menggunakan gula putih atau gula kelapa. Karena gula aren membuat darah encer," tukasnya. Selain Hartono, ramuan jamu herbal juga dibuat oleh Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Jombang. Mereka mendirikan Dapur Umum Jamu Sehat Tangkal Covid-19 di halaman Rumah Pelayanan Sosial (RPS) Dinas Sosial, Jalan Kemuning Sekolahan, Gang VI, Nomor 4, Candimulyo, Jombang. Dengan mendirikan tenda, Tagana dibantu dengan masyarakat dan relawan lainnya, membuat jamu dengan panci yang berisi 80 liter. Bahan-bahan membuat jamu herbal yang dibuat pun sama dengan milik Hartono. Kasi Perlindungan Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial Dinsos Jombang, Gunadi menerangkan, bahwa pembuatan ramuan sehat ini inisiatif masyarakat. Kemudian masyarakat terutama yang terkena Covid-19. "Oleh karena itu Dinas Sosial dan Tagana mendirikan pembuatan ramuan di RPS ini terkait dengan yang diberikan kepada masyarakat dengan gratis. Bahan-bahannya tidak ada unsur kimanya, semua bahan alami," terangnya. Gunadi berharap, masyarakat yang terpapar Covid-19 ini bisa sembuh. Dalam testimoni, banyak yang sembuh usai mengkonsumsi jamu ini. Di awal pembuatan pada Selasa, (03/8) kemarin lusa, sehari membuat 240 liter jamu. "Hari kedua membuat sebanyak 448 liter sehari. Hari ini masak kurang lebih 580 liter. Total sampai saat ini hampir 1000 liter jamu. Untuk panci yang untuk membuat jamu kapasitasnya kan 80 liter," cetusnya. Menurut Gunadi, pembuatan ramuan jamu gratis ini dilakukan tidak terbatas waktu. Artinya, sampai masyarakat Jombang benar-benar sembuh. DU Rumah Sehat Tagana juga terbuka bagi masyarakat yang ingin berdonasi. "Siaoa saja boleh berdonasi bahan-bahan jamu. Seperti daun srikaya, daun jambu air, daun pandan, gula aren, jahe, kencur, kapulaga. Dari donasi itu, hasilnya nanti dikembalikan kembali ke masyarakat," pungkasnya. (yus)
Sumber: