TNI AL Siapkan RS Terpusat di Gedung Karang Pucung Opak
Surabaya, memorandum.co.id - Banyaknya pasien Covid-19 yang tidak tertampung di rumah sakit karena overload, menjadi perhatian jajaran TNI AL. Kondisi tersebut juga menjadi perhatian KSAL Laksamana TNI Yudo Margono dan memerintahkan kepada jajaran untuk bisa menindaklanjuti rumah sakit-rumah sakit yang sudah kuwalahan untuk menerima pasien karena terpapar Covid-19. Dikatakan Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto, bahwa selain kegiatan vaksinasi yang dilakukan TNI AL, bahwa kurangnya ruangan untuk melaksanakan perawatan sehingga sudah dibentuk rumah sakit (RS) darurat atau RS lapangan yang merujuk kepada RS yang dimiliki AL. Salah satu contohnya seperti yang di Jakarta, ada RS di Dolos yang punya adalah RS prajurit AL, dr Mintoharjo. Di Surabaya ini, dekat lapangan Thor ada gedung Karang Pucung di Pangkalan Marinir di Opak. Pengampunya adalah RS prajurit AL dr Ramelan. Bangunan tersebut dapat menampung hingga 800 pasien dan terdapat juga ruangan untuk istirahat para tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas. RS Lapangan tersebut sudah dilengkapi sarana pendukung, seperti kamar mandi, toilet, hepa filter, dan ambulans. "InsyaAllah dalam seminggu ke depan ini bisa dioperasionalkan. Jumlah tempat tidurnya adalah 800 tempat tidur. ,” ujarnya. Dalam kunjungan bapak KSAL pada 22 Juli lalu, lanjut Iwan, beliau menyampaikan kepada semuanya bahwa tempat tersebut tidak hanya digunakan untuk AL, keluarga AL, tapi seluruhnya (masyarakat umum),” jelas pati dengan dua bintang ini. Tambah Iwan, namun melalui prosedur karena pengampunya RS Prajurit AL makanya semuanya melalui prosedur dari RS AL dilaksanakan triage untuk pemisahan mana-mana personel yang terpapar yang pada level skala berat, ringan atau sedang. “Untuk yang ringan akan dibawa ke RS lapangan di Karang Pucung di Opak, fasilitas lengkap. Bapak KSAL memerintahkan wajib untuk bahu membahu sehingga diperintahkan di RS terpusat jangan sampai banyak personel yang terpapar kemudian isoman,” jelasnya Lanjut Iwan, karena kalau isoman, berarti tidak ada pengawasan secara langsung untuk mengetahui kondisi sebenarnya dari pasien tersebut. “Kalau isoman, tidak tahu CT-nya, kondisi sebenarnya apakah ringan, sedang atau berat itulah yang mengakibatkan kerugian yang besar nantinya,” ujar Iwan. Tapi kalau dimasukkan di RS lapangan, RS terpusat dalah satunya di Opak ini akan akan terdeteksi dilaksanakn pengecekan secara berkala nakes dan dokter di sana. “Kontribusi besar yang dilaksanakan AL atas perintah bapak KSAL, bahu membahu untuk itu untuk mengingatkan kembali siapapun yang sakit harus diarahkan di rumah sakit untuk pengecekan selanjutnya, untuk pengawasan pengecekan, pengontrolan untuk sembuh,” tegasnya Iwan berharap, semoga nantinya RS Karang Pucung tidak digunakan. “Kalau tidak digunakan berarti tidak ada yang sakit,” pungkas Iwan.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, masih banyak warga yang memilih untuk melakukan isoman di rumah. Maka dari itu, dengan tambahan RS Lapangan dari TNI AL, masyarakat dapat dirujuk ke sana dan mendapatkan perawatan oleh nakes.
“Kita imbau masyarakat untuk tidak isoman di rumah, mereka bisa isoman di RS Lapangan ini ataupun RS yang sudah disediakan lainnya. Karena apa? Di sana sudah ada nakes yang memantau, sehingga sembuhnya bisa lebih cepat,” kata Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri pun mengucapkan terima kasih banyak kepada Pangkoarmada II dan Kepala Staf AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono atas berdirinya RS Lapangan milik TNI AL ini. Menurutnya, RS Lapangan ini akan sangat meringankan beban Pemkot Surabaya dalam menangani pandemi Covid-19.
“Insya Allah dengan penguat-penguatan ini dan langkah-langkah strategis dari Bapak Pangkoarmada II, saya yakin Surabaya semakin cepat untuk memutus mata rantai Covid-19 ini. Matur nuwun Bapak KSAL dan Bapak Panglima,” pungkasnya. (fer/udi)
Sumber: