Gandeng P3GI, Kota Pasuruan Akan Bangun Kawasan Wisata Terintegrasi

Gandeng P3GI, Kota Pasuruan Akan Bangun Kawasan Wisata Terintegrasi

Pasuruan, memorandum.co.id - Pemerintah Kota Pasuruan akan membangun kawasan pariwisata terintegrasi mulai wisata edukasi, wisata sejarah, dan wisata religi dalam satu kesatuan. Kawasan wisata terintegrasi ini salah satunya adalah pembangunan tempat wisata di lahan milik Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) di Jalan Pahlawan, Kota Pasuruan. Proses pembangunan di P3GI dimulai dengan penandatanganan MoU antara Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dengan Direktur Utama PTPN III (P3GI adalah anak usaha PTPN III) Mohammad Abdul Ghani di Pendopo Kota Pasuruan, Jumat (30/7). “Ini adalah program yang sudah lama kami bicarakan. Ini juga cita-cita saya dan Gus Ipul bagaimana perkebunan memberikan kemanfaatan bagi banyak orang,” ujar Ghani saat memberikan sambutan penandatanganan MoU. Menurut Ghani, P3GI berdiri di Pasuruan pada 1887 karena saat itu Pasuruan menjadi pusat Gula Nusantara. Pemerintah Hindia Belanda sebenarnya juga membangun P3GI di Jateng pada 1885 dan di Jabar pada 1886, namun keduanya tidak bertahan lama dan akhirnya dilebur jadi satu di Pasuruan. Banyak peralatan pabrik gula era Belanda yang saat ini berada di P3GI. Bahkan P3GI saat ini memiliki pabrik gula mini yang masih bisa dioperasionalkan. Peralatan serta bangunan-bangunan lama inilah yang nanti akan dijadikan sebagai objek wisata edukasi dan sejarah. “Nanti saya akan minta PTPN 1-14 yang memiliki mesin-mesin zaman Belanda untuk disumbangkan ke sini biar bisa melengkapi objek sejarah,” kata dia. Selain itu, rel kereta beserta kereta jadul juga akan dihidupkan di P3GI. Kebetulan P3GI memiliki lahan seluas 30 hektare. Di lahan 30 hektare inilah kawasan wisata ini akan dibangun. Sementara itu, Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, tempat wisata di P3GI ini nantinya akan terintegrasi dengan wisata religi yang akan dibangun di Alun-alun Makam KH Hamid serta wisata bahari di Pelabuhan Tanjung Tembikar. “Jadi konsep utamanya adalah mengintegrasikan kejayaan masa lalu, masa kini dan masa depan. Jadi memanfaatkan cagar budaya untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Gus Ipul yang juga mantan Komisaris Utama PTPN III (holding) ini. Menurut Gus Ipul, pemkot saat ini tetap akan fokus dalam menangani pandemi Covid-19. Sedangkan beberapa SKPD yang saat ini tidak memiliki banyak kegiatan karena pandemi akan membantu menyusun langkah strategis lainnya di antaranya untuk menyusun rencana pembangunan area P3GI. Dengan pembagian ini, maka penanganan pandemi Covid-19 tetap menjadi prioritas. (rul/fer)

Sumber: