Sedang Prakerin, Siswa SMK Dewantoro Purwosari Aniaya Pemuda Kraton dengan Besi
Pasuruan, Memorandum.co.id - KPF (17), salah satu siswa Prakerin (Praktek Kerja Industri) dari SMK Dewantoro, Purwosari memukul seorang karyawan di salah satu pabrik di Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan menggunakan besi hingga babak belur, Kamis (29/07/2021) kemarin. Korban yang bernama Najibuddin (23), warga Karya Bhakti, Desa Pukul, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan tersebut tersungkur hingga tak sadarkan diri setelah dipukul dengan pipa stang pengganti ban truk dari belakang oleh tersangka saat melaksanakan pekerjaannya. Kepada penyidik korban menjelaskan, dirinya tidak ada masalah dengan tersangka, bahkan korban tidak mengenalnya. Sebelum kejadian, korban mengaku sempat melihat tersangka bercanda dengan salah satu teman korban. "Karena saya melihat dia (tersangka-red) bercanda, saya dikira menantang. Tiba-tiba ketika saya melanjutkan pekerjaan, saya dipukul dengan stang besi pengganti roda truk dari belakang," ungkapnya. Lebih lanjut korban menceritakan, sebelum tak sadarkan diri, ia merasa telah dipukul 2 kali di kepala bagian belakang. "Setelah pemukulan itu saya tidak sadar, saya cuman merasa kalau kepala saya diinjak dan dipukuli oleh dia (tersangka-red)," terang Najib. Akibat dari kejadian tersebut, korban mengalami lebam di bagian kepala sebelah belakang, bengkak di bagian bawah mata sebelah kiri dan lebam di tangan kanan. Sementara itu, Kapolsek Wonorejo, AKP Tohari menuturkan, kasus pemukulan itu sudah dilimpahkan langsung ke Polres Pasuruan. "Kami hanya menerima laporan, visum dan meminta keterangan dari korban serta pelaku, untuk proses lebih lanjut, nanti di Mapolres Pasuruan," kata Tohari kepada Memorandum.co.id, Jumat (30/07/2021). Di tempat terpisah, Nanang Tri Cahyono selaku Waka Kesiswaan SMK Dewantoro Purwosari membenarkan kasus pemukulan karyawan di salah satu pabrik di Wonorejo tersebut dilakukan oleh salah seorang siswanya berinisial KPF (17), warga Cobanblimbing, Wonorejo yang pada saat itu sedang melaksanakn Prakerin. "Benar, siswa kami ini Prakerin di situ sudah enam bulan dan akan berkahir hari Sabtu (31/07/21) besok," jelasnya. Nanang juga menyampaikan kalau anak didiknya itu tempramen, tapi kejadian seperti ini baru sekali terjadi. "Dari pengakuan siswa kami, ia merasa di-bully oleh korban. Kami tadi juga ketemu dengan siswa kami tersebut, katanya masih nunggu proses. Untuk sanksi pasti ada, tapi sanksi apa nanti perlu kita rapatkan terlebih dahulu," tutup Nanang saat Memorandum.co.id menemuinya di kantornya, (30/07/2021) siang. (rul)
Sumber: