140 Rumah Sehat di Surabaya Mulai Dioperasionalkan

140 Rumah Sehat di Surabaya Mulai Dioperasionalkan

Surabaya, memorandum.co.id - Rumah sehat di masing-masing kelurahan mulai dioperasionalkan per Rabu (28/7/2021). Dari 154 kelurahan yang tersebar di Surabaya, sudah ada 140 rumah sehat di masing-masing kelurahan. "Banyak, sekitar 140-an (kelurahan, red) dari total 154 kelurahan. Tapi masih ada satu kelurahan masih koordinasi," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi didampingi forkopimda usai meninjau rumah sehat di SDN Airlangga I/198. Lanjut Cak Eri, sapaan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, ia ingin menunjukkan kepada seluruh warga Surabaya kenapa meminta untuk masing-masing menjaga kelurahannya. "Setiap kelurahan itu ada satu rumah sehat, kalau saya berharap dengan kerendahan hati kita, ayo dijogo di masing-masing kelurahan dengan rumah sehat," jelasnya. Nanti ketika ini berjalan, bisa dilihat oleh masing-masing warga Surabaya yang hari ini masih berat masih menolak, bisa dilihat. Karena sebenarnya rumah sehat ini fungsinya adalah ketika di kampung Gubeng Airlangga ini ada yang OTG dan tidak bisa terdeteksi tapi kita tahu, itu diajak ke rumah sehat "Sehingga warga sekitar kampung akan menjadi aman, karena bisa kita kontrol bisa kita berikan obat," tegas Cak Eri. Cak Eri menambahkan, bukan orang sakit yang dibawa ke rumah sehat, termasuk yang sakit pilek parah. "Kalau yg sedang langsung kita bawa ke asrama haji, tapi kalau yang posisinya sudah berat kita bawa ke rumah sakit. Ada RSUD BDH (Bhakti Dharma Husada), RSUD dr Soewandhi, GBT (Rumah Sakit Darurat kompleks indoor GBT), Rumah Sakit Lapangan Tembak. Jadi saya mohon dengan kerendahan hati, warga Surabaya bisa melihat," ujarnya. Tambah Cak Eri, warga yang menolak yang takut karena ini bukan tempat adanya ambulans, dan bukan tempat yang sakit. "Tapi kalau di kampungnya ini ada yang OTG, ada yang ringan sehingga kita langsung bawa ajak ke sini. Mengamankan yang sakit ini biar kita bisa sehatkan cepat, biar satu kampung ini aman semua," jelasnya. Tapi kalau ada yang bicara di rumah saja, tidak ada yang bisa mengontrol karena dampaknya nanti besar. "Misalnya bapaknya sakit, anaknya belum dicek sudah keluar duluan, yang terkena kampung. Jadi ini sebenarnya, fungsinya rumah sehat seperti ini, jangan ada yg berpikiran ambulans sakit dibawa ke sana," pungkas Cak Eri. Cak Eri yakin warga Surabaya bisa mengerti dengan kerendahan hatinya dan pasti berdoa bersama untuk kepentingan kelurahannya masing-masing. "Karena nanti untuk warga Kelurahan Airlangga sendiri, bukan warga lain," ujarnya. Lanjut Cak Eri, harusnya yang seperti ini per RW. "Tapi kalau RW tidak ada, makanya ditarik per kelurahan," pungkas Cak Eri. Sementara itu Plt Camat Gubeng Dedik Arianto menambahkan untuk kelas yang dipakai hanya tiga ruangan. "Ada tiga kelas total 25 bed," singkat Dedik. (fer)

Sumber: