Warga Tidak Terdaftar Penerima Bansos Akhirnya Diberi Gubernur
Surabaya, memorandum.co.id - Untuk meringankan beban warga akibat dampak pandemi Covid-19 serta pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4. Pemprov Jatim memberikan bansos kepada warga yang tidak masuk dalam daftar penerima bantuan. Bantuan sembako itu berisikan 5 kg beras, 10 bungkus mi instan, minyak goreng, kecap dan sarden yang diberikan secara langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Sembako diberikan kepada 250 warga yang tinggal di bawah jembatan layang yang dikenal kampung 1001 malam di Kelurahan Moro Krembangan dan Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya. "Jika biasanya dibagikan kepada masyarakat yang ditemui di setiap kunjungan ke daerah, kemarin secara khusus saya mendapat informasi bahwa daerah-daerah slum area seperti ini banyak ditemukan unregistered people," kata Gubernur Khofifah, Minggu (25/7/21). Bahkan, saat kunjungan nya kemarin Sabtu (24/7) untuk mengetahui kondisi warga, Gubernur Khofifah pun menyeberang sungai dengan menaiki rakit untuk menjangkau warga yang tinggal di Kampung 1001 malam, wilayah Dupak Surabaya. Pemberian bantuan sembako di kedua kelurahan tersebut dikarenakan banyak warga yang ditemui tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial karena tidak terdata sebagai warga setempat. Dirinya pun menjelaskan, masyarakat yang tinggal di kaki jalan tol dan bantaran sungai, dalam pendataan disebut sebagai exclusion error. Mereka tidak teregistrasi sebagai penerima bansos. Baik bansos dari pemerintah pusat maupun daerah karena identitas mereka bukan warga setempat. "Inilah yang jika di dalam pendataan disebut sebagai exclusion error, harusnya mereka masuk tapi ternyata terexcluded karena identitas personal atau KTP mereka,"terang Gubernur Khofifah. "Kalau kita, lihat mereka semua ini eligible (berhak) untuk menerima program bansos, karena tidak teregistrasi maka belum menerima bansos," imbuhnya. Mantan Menteri Sosial RI ini pun menyampaikan terima kasih kepada warga yang telah menyampaikan informasi. Dirinya akan terus melakukan penyisiran di berbagai lokasi untuk membantu masyarakat terdampak pandemi COVID-19 yang belum mendapatkan Bansos atau masuk kategori Exclusion Error. Untuk menata kehidupan masyarakat yang masih tinggal di daerah kumuh khofifah akan melakukan kordinasi dengan walikota Surabaya untuk bersama- sama menyiapkan rusun. Sebagaimana diketahui bahwa saat ini Pemprov Jatim telah memiliki empat rusun yang disewakan untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang kesemuanya berada di Surabaya. Ke depan Pemprov akan membangun kembali untuk hunian bagi masyarakat yang tinggal di permukiman kumuh. (mg6)
Sumber: