Kadin Jatim Dorong Pekerja Seni Jajaki Pasar Internasional

Kadin Jatim Dorong Pekerja Seni Jajaki Pasar Internasional

Surabaya, memorandum.co.id - Wakil Ketua Kamar Dagang Industri (kadin) Jawa Timur, Edi Purwanto mengatakan, di masa pandemi seperti ini, para pekerja seni dapat mencoba menjajaki pasar internasional dengan cara ekspor produk. Tak hanya itu, Edi menambahkan, pekerja seni juga harus dapat melakukan promosi karya dengan memaksimalkan sumber teknologi yang ada. "Pekerja seni harus intens melakukan promosi karya dengan memaksimalkan fungsi teknologi, selain karena sangat efektif juga karena sudah jadi tuntutan di era digital seperti sekarang ini," ucapnya, Jumat (16/7/2021). Menurut Edi, justru di masa pandemi ini menjadi momentum para pengrajin instrumen musik untuk dapat menjajaki pasar internasional. "Para pekerja seni setidaknya bisa melakukan dua hal dalam kondisi saat ini. Kedua hal itu adalah diferensiasi pasar dan diferensiasi produk," jelasnya. "Diferensiasi pasar adalah dengan kita mencoba menjajaki pasar ekspor seperti yang dilakukan oleh produsen Jimbe di Blitar yang mampu membuka pasar ke China," imbuhnya. Sebelumnya, Edi menjadi pembicara dalam Workshop Departemen Musik Dewan Kesenian Jawa Timur yang mengusung tema Strategi Membangkitkan Ekosistem Industri Kreatif Instrument Musik di Jawa Timur Pada Masa Pandemi. Sementara itu, produsen gamelan asal Magetan, Wahyu Dwiyono juga mengungkapkan, upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan gamelan adalah dengan tetap memproduksi dan memasarkan gamelan secara online. Langkah ini dilakukan sebagai salah satu cara dalam mengatasi kendala melestarikan alat musik gamelan. "Upaya yang bisa dilakukan untuk melestrarikan gamelan ya tetap memproduksi dan memasarkan secara mandiri (via online), lalu tetap bermain gamelan secara professional via daring, mengajak generasi muda untuk bermain, dan berlatih gamelan," paparnya. Perlu diketahui, saat ini banyak pekerja seni khususnya para pengrajin instrumen musik terdampak oleh pandemi Covid-19. Dewan Kesenian Jawa Timur melalui Departemen Musik mengadakan workshop agar terjadi dialog yang dinamis antar seniman pengrajin instrument musik, seniman musik, dewan kesenian kota dan kabupaten, lembaga hukum, kadin, dan Dewan Kesenian Jawa Timur. Dialog yang sudah disajikan ini, diharapkan dapat menjaring ide-ide kreatif yang dapat diadopsi maupun dikembangkan untuk menghadapi masa pandemi. Selain itu juga menjadi wadah untuk berbagi spirit dan inspirasi yang dapat direplikasi dan dikembangkan di daerah lain. (mg3)

Sumber: