Gubernur: Tidak Ada Kabupaten/Kota Jatim Masuk Zona Hitam
Surabaya, memorandum.co.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melaporkan beberapa poin yang dilakukan sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Pertama, terkait pemetaan untuk pengendalian mobilitas warga di Jawa Timur. Kedua, proses operasi yustisi efektif mengendalikan aktivitas masyarakat. "Namun, memang tren kasus Covid-19 di Jawa Timur masih mengalami kenaikan. Bahkan kemarin tercatat kenaikan tertinggi selama Covid-19 ini ada, yaitu mencapai 1.808," kata Khofifah, Kamis (8/7/21). Gubernur Jatim menegaskan tidak ada kabupaten/kota masuk zona hitam. Sesuai referensi BLC (Bersatu Lawan Covid-19), hanya ada zona merah, oranye, kuning dan hijau. "Mana zona hitam, ndak ada. Bukan (zona hitam) gak ada lah. Kita zonasi referensi dari BLC. Adanya zona merah, oranye, kuning, dan hijau. Bisa dilihat di BLC, saya ungkap juga kok di IG (instagram) saya," Ujar Gubernur Jatim Khofifah menjelaskan, situasi zonasi di 38 Kabupaten/Kota di Jatim. 20 Kabupaten/kota masuk kategori zona merah Covid-19. Sedangkan, 18 kabupaten/kota lainnya masuk zona oranye. Selain itu, Khofifah melaporkan kondisi BOR ICU 87%, isolasi 82%, RS darurat lapangan 70%, dan rumah observasi 56%. Dikatakan zona hitam jika BOR-nya di atas 80%. Upaya yang dilakukan adalah untuk zona merah mengkonversi 15% ICU dari ruang inap yang dikonversi untuk perawat COVID. Untuk zona hitam mengkonversi 25% ICU dari ruang rawat inap yang dikonversi untuk perawatan Covid-19. "Untuk BOR isolasi mengkonversi 30% untuk zona merah, dan mengkonversi minimal 40% untuk zona hitam," jelas Khofifah. Lebih lanjut, Khofifah menyebutkan telah ada berbagai titik-titik penyekatan di Jawa Timur. Sedangkan vaksinasi Jawa Timur masih tertinggi dari penggunaan dosis, target 300 ribu vaksinasi harian per kabupaten/kota. Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kembali melakukan evaluasi PPKM darurat hari kelima. Berdasarkan data analisis, Luhut mengungkapkan belum ada penurunan mobilitas yang signifikan di Jawa Timur (Jatim) dan Bali. "Sampai tanggal 6 Juli, kita lihat kabupaten/kota yang berwarna hitam masih banyak di Jawa Timur dan Bali. Penurunan mobilitasnya belum signifikan. Ini perlu mendapatkan perhatian lebih ketat, kuncinya pengetatan," kata Luhut saat rapat koordinasi implementasi PPKM darurat di Jatim dan Bali secara virtual, Rabu (7/7). (mg6)
Sumber: