Pembatasan Penjualan Oksigen Diberlakukan di Tulungagung

Pembatasan Penjualan Oksigen Diberlakukan di Tulungagung

Tulungagung, memorandum.co.id - Antrean pemburu oksigen isi ulang di Tulungagung masih terjadi hingga Kamis (8/7). Warga rela mengantre, sebab sejak Senin (5/7) pembatasan penjualan oksigen sudah diberlakukan hingga 20 Juli mendatang. Pemilik agen pengisian ulang oksigen di Jalan Ki Mangun Sarkoro, Meme mengaku sudah mendapatkan perintah dari pabrik penjual oksigen agar membatasi penjualan untuk masyarakat. "Ada perintah dari pabrik penyuplai untuk membatasi penjualan sampai PPKM ini berakhir," terangnya. Meme mengatakan, sebelum ada pembatasan, dirinya bisa mendatangkan 50 tabung oksigen ukuran 6 kubik perharinya. Namun dengan adanya pembatasan kini hanya ada 10 tabung oksigen ukuran 6 kubik perhari. Itupun hanya bisa diberikan kepada pembeli oksigen dengan ukuran 1 kubik saja. Meme mengungkapkan, kendati ada pembatasan pasokan namun tidak ada perubahan harga. Untuk 1 kubik oksigen, pihaknya tetap menjualnya dengan harga Rp 40 ribu. "Yang beli 6 kubik sudah tidak bisa kita layani lagi, yang masih kita layani itu yang beli 1 kubik ukuran kecil, harganya juga masih tetap Rp 40 ribu per 1 kubik," jelasnya. Pihaknya mengakui, peningkatan jumlah pembeli juga terjadi dalam beberapa hari terakhir. Dari rata-rata pembeli ada di angka 20 orang perhari menjadi 30 orang perhari. "Ada peningkatan memang untuk pembeli oksigen keperluan medis, sebagian ada yang untuk industri seperti ternak ikan dan bengkel las," tuturnya. Peningkatan terjadi setelah adanya penambahan pembeli untuk sektor medis. Yakni bagi mereka yang membutuhkan oksigen untuk keperluan medis secara pribadi. "Memang ada yang untuk kebutuhan medis, dan kita jualnya juga tetap sama," pungkasnya. (fir/mad/gus)

Sumber: