Dorong Percepatan Vaksinasi, Wagub Emil Minta Masyarakat Turut Kawal PPKM Darurat

Dorong Percepatan Vaksinasi, Wagub Emil Minta Masyarakat Turut Kawal PPKM Darurat

Surabaya, Memorandum.co.id - Wagub Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengatakan, Pemerintahan Provinsi Jatim mendorong percepatan vaksinasi untuk mencapai collective immunity. Semakin tinggi persentase penerima vaksin maka akan semakin tinggi pula kekuatan untuk melawan virus itu secara komunal. Ia juga mengajak peran aktif masyarakat untuk turut serta mengawal proses PPKM Darurat yang sedang berlangsung dan mengimbau warga masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Seperti kegiatan vaksinasi di bandara merupakan bagian dari fasilitas pemerintah memberi ruang untuk masyarakat, agar tetap bisa melakukan perjalanan. Fasilitas ini merupakan kolaborasi dari Pemprov Jatim bersama Kantor Karantina Kesehatan, Otoritas Bandara dan Angkasa Pura. "Kami bersyukur ternyata banyak penumpang merencanakan vaksin jauh-jauh hari. Hingga H-1 dan H-2 dari jadwal keberangkatan, mereka sudah mencari sendiri tempat-tempat vaksinasi," kata Wagub Jatim Emil Dardak, Rabu (7/7/21). Wagub Emil meninjau pelaksanaan vaksinasi di Bandara Juanda pada hari Selasa (6/7). Kedatangan Emil untuk memastikan para penumpang yang berpergian telah divaksin. Sesuai arahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawanda yang meminta ada sentra vaksinasi di bandara. Pelaksanaan vaksinasi di Bandara Juanda sendiri, sudah dimulai sejak hari Senin (5/7). "Menindaklanjuti arahan Ibu Gubernur di Rakor Evaluasi PPKM darurat, Emil Dardak memastikan telah berjalannya vaksinasi di Bandara Juanda dengan hadir dan memantau langsung ke lokasi", lanjutnya. Emil menjelaskan, calon penumpang pesawat diwajibkan menunjukkan kartu bukti vaksin, minimal vaksinasi dosis pertama. Hal ini diberlakukan sejak PPKM darurat sampai adanya pengumuman baru dari pemerintah. Dalam vaksinasi, ada masa untuk memantau Kejadian Ikutan Pasca imunisasi (KIPI), minimal 30 menit dari suntikan pertama. Karena itu, calon penumpang diharapkan datang lebih awal agar memiliki waktu lebih luang, apabila terjadi KIPI. "Kami berharap para calon penumpang jujur. Bahwa kalau semisal ada penumpang yang tensinya tidak memungkinkan untuk divaksin, penumpang tetap boleh terbang asalkan PCR nya negatif dalam jangka waktu yang sudah dipersyaratkan," pungkas Mantan Bupati Trenggalek ini. (Mg6)

Sumber: