Warga Ditotrunan Tewas Usai Divaksin, Satgas Covid -19 Lumajang Lakukan Investigasi

Warga Ditotrunan Tewas Usai Divaksin, Satgas Covid -19 Lumajang Lakukan Investigasi

Lumajang, memorandum.co.id -Denny Nofa Saputra warga asal Kelurahan Ditotrunan, Kecamatan Lumajang, diduga meninggal usai divaksin. Jumat (2/7/2021) sore Dari informasi di lapangan disebutkan Kamis (1/7), sekira pukul 12 siang korban suntik vaksin jenis Astrazeneca di Puskesmas Labruk Kecamatan SumberSuko. Selang satu jam usai divaksin korban merasakan badannya meriang dan sakit sakit tapi masih bisa melanjutkan aktivitas kerjanya. Malamnya korban mengeluh sakit kepala dan paginya (2/7) sempat mengalami muntah-muntah setelah itu korban tertidur. Hingga pukul 9.00 korban tidak bangun bangun ternyata korban sudah tidak sadarkan diri. Pihak keluarga sempat memberikan pertolongan agar korban segera sadar. Tapi karena kondisinya memburuk pihak keluarga akhirnya membawa korban ke RS dr Haryoto Lumajang agar segera mendapatkan pertolongan medis. Tapi, nyawa korban tidak tertolong. Korban meninggal pada Jumat sore saat menjalani perawatan medis. Menurut keterangan dari adik korban, Arif Nur Hasan, korban tidak pernah mempunyai penyakit bawaan. Hanya pernah sekali menderita sakit tifus. “Kalau penyakit bawaan setahu saya tidak ada, cuma hanya pernah tifus. Sebelum vaksin itu dia telefon sama saya sambil gurau dan bertanya sudah vaksin apa belum, saya bilang saya tidak vaksin karena punya penyakit bawaan. “ ujar Arif Sementara itu Kadinkes Lumajang sekaligus Juru Bicara Satgas Covid 19 Kabupaten Lumajang dr. Bayu Wibowo Ignasius mengatakan bahwa pihaknya sudah membentuk tim daerah.Tugasnya mencari data dan fakta terkait berbagai kejadian yang langsung maupun tidak langsung termasuk kejadian yang menimpa Denny Nofa Sahputra. “Nanti datanya akan kami susun dan segera dilaporkan ke Komisi Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Jawa Timur maupun pusat. Termasuk data dari keluarga data dari puskesmas yang melayani maupun data yang di rumah sakit,” terangnya, Sabtu (3/7/2021) Data itu akan dihimpun menjadi kronologi yang nantinya akan dikirimkan ke Komda Kipi daerah maupun pusat untuk diteliti dan dievaluasi. “Karena di sana ada tim ahli yang kompeten di bidangnya sehingga bisa mengungkap penyebab kematiannya. Apa karena vaksin atau karena faktor atau penyebab lain," jelas Bayu Bayu menambahkan bahwa sudah ada jaminan keamanan vaksin setelah BP POM mengeluarkan sertifikat keamanan untuk semua vaksin yang digunakan oleh pemerintah. Dan hal tersebut juga berlaku di semua negara yang menggunakan vaksin di tiap-tiap negara. Dengan begitu, Ia berharap agar elemen masyarakat bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk upaya percepatan vaksinasi Covid-19. Dan penegakan prokes guna memutus rantai penularan dan mengendalikan pandemic Covid-19 . “Segala hambatan permasalahan dalam pelaksanaan vaksinasi dan protokol kesehatan akan terus dievaluasi," pungkas dia.(ani)

Sumber: