Dua Bandit Curanmor Dihadiahi Timah Panas

Dua Bandit Curanmor Dihadiahi Timah Panas

Surabaya, memorandum.co.id -Tim Antibandit Polsek Sukolilo berhasil meringkus dua bandit curanmor, Selasa (29/6)malam. Mereka Fathqur Rozy Yudik Permana (26), warga Jalan Semolowaru Tengah Gang I dan Fahmi Reza (25), Warga Jalan Raya Padangan-Ngawi, Desa Bancar, Kecamatan Ngoro Bojonegoro. Keduanya dibekuk saat beraksi mencuri motor di depan Resto Cha Moga, Jalan Semampir AWS sekitar pukul 19.00. Selain mendekam di balik jeruji besi, dua sahabat karib itu juga harus menahan sakit dengan waktu lama. Itu setelah masing-masih satu betisnya ditembus timah panas petugas. "Sesuai arahan pimpinan, kami terpaksa melakukan tindakan tegas, terukur dan keras terhadap dua tersangka. Selain akan melarikan diri, mereka juga berupaya untuk melukai anggota dengan melempar kunci letter T," kata Kanitreskrim Polsek Sukolilo Iptu Zainul Abidin,  Rabu (30/6). Dari tangan tersangka, petugas menyita barang bukti motor jenis Honda Beat hasil kejahatan, motor Honda Scoopy yang digunakan sebagai sarana dan dua set kunci letter T yang digunakan beraksi. Selain itu, petugas juga menyita tiga buah HP yang diduga sebagai hasil kejahatan. Abidin menjelaskan, pengungkapan kasus itu bermula ketika dia dan anggota menggelar patroli kring serse di wilayah rawan kejahatan. "Bermula dari patroli tersamar dengan menganalisa karakteristik kejadian 3C (curat, curas, curanmor, red) di wilayah tertentu," tandas Abidin. Saat melalui Jalan Semampir AWS, petugas mendapati dua tersangka dengan gerak gerik mencurigakan. Mereka mengendarai motor dan terkesan mengamati situasi sekitar. "Berjalan santai sambil melihat kanan kiri. Mereka terkesan hunting motor yang ditinggal pemilik," tegas Abidin. Tidak ingin terburu-buru, petugas memilih untuk memantau aksi keduanya dari kejauhan. Dan benar, saat di lokasi, tersangka Fathqur Rozy turun dari motor bernopol L 4325 DM. Bermodal kunci T, tersangka merusak kunci kendaraan korban. Seketika itu, petugas menggerebek mereka. "Menyadari aksinya kami pergoki, eksekutor langsung melemparkan kunci letter T ke arah kami sembari melarikan diri. Dinilai membahayakan, kami lepaskan tembakan peringatan. Namun, keduanya tetap acuh hingga terpaksa kami lumpuhkan," pungkas mantan Kanitreskrim Polsek Tegalsari itu. Dari hasil pemeriksaan terungkap, kedua tersangka ini sudah lima kali melakukan aksi pencurian motor. Rata-rata, mereka mengincar rumah kos mahasiswi, kedai kopi hingga kafe. Mereka menilai, banyak wanita pemilik motor lalai tidak mengunci setang bahkan membiarkan kunci menempel. "Kalau sasaran motor sih acak. Tapi untuk lokasinya saya banyak mengincar tempat kos mahasiswi, kedai kopi yang lagi viral sekarang itu dan kafe-kafe yang minim penjagaan dan tidak terpantau dari dalam ruangan," aku Fatqhur. Residivis spesialis pencurian dashboard mobil itu mengaku, setelah mendapatkan motor hasil curian, dia langsung membawanya ke Madura. Satu motor, biasanya dihargai Rp 2,5 juta. Uang tersebut lantas dibagi rata dengan koleganya, Reza. "Semua motor harganya sama pak Rp 2,5 juta. Uangnya saya bagi rata dengan dia (Reza, red) untuk tambahan beli sepatu dan baju. Kerjaan bengkel juga lagi sepi karena pandemi ini. Makanya saya nekat mencuri," lanjut Fatqhur. Saat hendak beraksi, tersangka Fatqhur menyempatkan diri untuk berpamitan kepada sang istri yang sedang hamil. "Pamitnya kerja sampingan aja pak. Biar istri tidak kepikiran," pungkas dia.(fdn)

Sumber: