Wali Kota Siapkan Mesin Daur Ulang Sampah Plastik

Wali Kota Siapkan Mesin Daur Ulang Sampah Plastik

Mojokerto, memorandum.co.id - Persiapan  pembangunan mesin daur ulang sampah plastik, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari melakukan survei lokasi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randegan, Randegan, Kecamatan Magersari, Jumat (26/6). Cek lokasi ini bertujuan untuk menindak lanjuti kerja sama proyek manta dengan perusahaan recycling technologies (RT) asal Swindon, Inggris Raya. Wali Kota Ning Ita mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat virtual dengan tim RT tentang program daur ulang sampah plastik yang rencananya akan dibangun di TPA Randegan. "Besok kami akan melakukan pertemuan kembali dengan tim konsultan untuk fase pengembangan proyek. Langkah selanjutnya, kita akan menandatangani MoU dengan RT terkait proses konstruksi dan eksekusi proyeknya," jelasnya. Lebih lanjut dikatakannya, selama ini yg sudah memiliki teknologi untuk mengolah sampah anorganik kategori tidak bernilai ekonomi adalah Pemkot Surabaya. Ini dimungkinkan karena di sana memang produksi sampahnya berkali-kali lipat lebih besar daripada Kota Mojokerto. "Nah saat ini kita berupaya untuk memiliki teknologi serupa di Kota Mojokerto dengan bekerjasama dengan RT Ltd. Jika terealisasi, kita akan menjadi daerah kedua di Jawa Timur yang memiliki mesin pengolah sampah jenis ini," bangganya. Ia menyebut, keberadaan sampah anorganik yang tidak bernilai ekonomis selama ini dianggap meresahkan. Karena sukar diolah dan terus menumpuk di TPA Randegan. Diharapkan dengan mesin teknologi tinggi yang ditawarkan oleh RT Ltd ini akan mampu mengurangi jumlah sampah anorganik yang tidak bernilai ekonomis. "Nantinya, sampah anorganik yang sudah tertimbun di tanah TPA itu akan di proses di mesin bernama RT 7000. Dan nanti keluarnya dalam bentuk minyak bumi atau Plax yang dapat digunakan oleh perusahaan petrokimia untuk membuat plastik lagi, sehingga dapat menjadi solusi ekonomi sirkular," jelasnya. Petinggi Pemkot ini menegaskan, kerjasama dengan RT Manta Project ini sangat menguntungkan bagi Pemkot Mojokerto. Karena kedepan pihaknya tidak di repotkan lagi untuk menyediakan lahan baru guna sanitary landfill. "Nambah lahan TPA itu tidak mudah, ini saja kita juga lagi proses tukar guling lahan TPA seluas 3,5 hektar lagi. Dan itupun sudah mentok tidak bisa diperluas lagi. Kalau melalui kerjasama ini justru yang menjadi potensi persoalan ini bisa kita hilangkan, ini tentu sangat menguntungkan," pungkasnya.(war)

Sumber: