Vaksinasi Tahap II di Polrestabes  Capai 2.600 Peserta

Vaksinasi Tahap II di Polrestabes  Capai 2.600 Peserta

Surabaya, memorandum.co.id - Antusias keluarga besar anggota Polrestabes Surabaya menyukseskan  vaksinasi Covid-19 hari ke-3 di Gedung Bhara Daksa Polrestabes Surabaya sangat luar biasa, Kamis (24/6). Kabag Sumda Polrestabes Surabaya AKBP Sri Andriyani, yang juga ketua panitia pelaksana mengatakan, bahwa pelaksanaan yang digelar sejak 19 Juni 2021 hingga saat ini telah mencapai 2.000 orang lebih yang terdiri dari anggota Polri, keluarga besar anggota Polri dan masyarakat. “Kami telah melakukan vaksinasi kepada anggota Polri, keluarga besar Polri dan masyarakat sebanyak sekitar 3.800 orang untuk vaksin tahap I. Kemudian untuk vaksinasi tahap II sudah mencapai 2600 orang,” ujar Sri Andriyani. Mantan Kapolsek Benowo itu berharap, ke depan seluruh masyarakat Surabaya dapat menerima vaksin, guna mempercepat penanggulangan covid-19. Para peserta yang ikut vaksin di Polrestabes Surabaya sangat berantusias dan merasa diuntungkan dengan adanya vaksinasi massal. Menurut salah satu peserta mengatakan, di masa pandemi Covid-19 sangat penting menjaga imun tubuh agar selalu sehat dengan salah satunya adalah divaksin. “Kepada Bapak Kapolrestabes Surabaya saya ucapkan terima kasih atas adanya vaksinasi masal. Dan semoga Polrestabes Surabaya kedepannya semakin jaya dan bermasyarakat,” ucap Dimas. Pemberian vaksin jenis Sinovac terhadap keluarga besar anggota Polri dan masyarakat ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-75. “Keluarga besar Polri yang akan divaksin ini meliputi para Istri/Suami, Putra-Putri yang sudah berumur 18 tahun keatas dan juga masyarakarat umum lainnya,” kata Fakih. Fakih menambahkan, seseorang yang sudah mendapatkan vaksin belum sepenuhnya kebal dari ancaman virus. Kemungkinan masih memiliki resiko tertular atau terinfeksi Covid-19. “Vaksinasi memang memiliki manfaat untuk membentuk kekebalan serta mencegah terjadinya perburukan gejala berat bila terinfeksi, namun demikian, bukan berarti kebal, sehingga masih mungkin tertular atau terinfeksi. Maka dari itu, mari kita tetap mentaati protokol kesehatan dengan disiplin,” pungkas Fakih.(rio)

Sumber: