Kesadaran Prokes Menurun, Kapolres Gresik: Operasi Yustisi Digalakkan Kembali
Gresik, memorandum.co.id - Peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah daerah dan menurunnya kesadaran masyarakat untuh patuh protokol kesehatan (prokes) berimbas pada diperpanjangnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro hingga 28 Juni mendatang. Merespons hal tersebut, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto berkomitmen menggencarkan kembali operasi yustisi pendisiplinan prokes. “Galakan kembali sosialisasi prokes di wilayah. Serta operasi yustisi akan lebih ditingkat kembali, mengingat saat ini mengalami penurunan dari segi kuantitas maupun kualitas,” kata Kapolres Gresik saat rapat koordinasi (rakor) antisipasi peningkatan kasus Covid-19, Rabu (16/6/2021). Pihaknya berharap seluruh stakeholder dapat satu suara dalam upaya antisipasi ini. Apalagi, saat ini sudah muncul varian baru Covid-19 di sejumlah wilayah. Masyarakat diimbau agar selalu disiplin prokes serta menjaga daya tahan tubuh. “Para kapolsek dan danramil akan kita kejar terkait vaksinasi terhadap masyarakat, dan memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa vaksin Covid-19 aman dan halal,” pungkas alumnus Akpol 2001 itu. Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Gresik menyebut pertambahan angka Covid-19 di Kabupaten Gresik saat ini 2,39 persen yang sebelumnya 2,34 persen. Gresik dikepung di beberapa wilayah yakni Surabaya dan Bangkalan. “Peningkatan kasus Covid-19 di wilayah Kabupaten Gresik adanya kejenuhan masyarakat terkait tidak mematuhi protokol kesehatan,” terang pria yang juga Kepala Dinas Kesehatan Gresik tersebut. Hal senada disampaikan Dandim 0817/gresik Letkol Inf Taufik Ismail. Kejenuhan masyarakat terhadap Covid-19 dan kesadaran masyarakat saat ini menurun dimungkinkan ada stigma karena sudah divaksin. “Pemangku kebijakan di kecamatan, termasuk babinsa agar di lapangan memberikan imbauan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk membantu sosialisasi kepada masyarakat,” tegas lulusan Akmil 2001 itu. Begitu pun dengan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. Menurutnya, pandemi Covid-19 saat ini belum berakhir namun masyarakat sudah ada kejenuhan dan masih banyak masyarakat yang belum menerapkan prokes. “Peran kepala desa diharapkan lebih pro aktif terhadap masyarakat sekitar. Pemahaman kita harus benar-benar satu suara mengingat di daerah tren positif Covid-19 cukup tinggi,” tandasnya. (and/har/fer)
Sumber: