Kapolres Lamongan Beberkan Hasil Penanganan Covid-19, Ini Dia
Lamongan, Memorandum.co.id - Kapolres Lamongan, AKBP Miko Imdrayana bersama Dandim 0812, Letkol Inf Sidik Wiyono dan Kepala Dinas Kesehatan, dr. Taufik Hidayat merilis hasil penanganan Covid-19 di Desa Sidodowo, Kecamatan Modo dan daerah lainnya. Kapolres mengatakan, penanganan Covid-19 di Lamongan hampir sama seluruhnya di Jatim, dan dipastikan Pemerintah Lamongan memberikan pelayan terbaik kepada masyarakat dalam penanganan Covid-19. "Pascatanggal 22 mengecek daerah mana yang masih rawan Covid-19 dan akan dilakukan lockdown terhadap desa yang terdampak Covid-19. Tanggal 21 akan dinyatakan selesai isolasi bagi warga Desa Bulumargi," kata Miko Indrayana, Rabu (16/6). Tidak hanya itu, lanjut Kapolres, pengamanan juga dilakukan dengan penyemprotan disinfektan di desa yang terpapar Covid-19. Juga ada upaya hukum bagi warga yang memprovokasi terkait vaksinasi. "Semoga kita semua diberikan kesehatan. Terkait kegiatan masyarakat berdasarkan surat edaran Bupati, hijau, kuning bisa dilaksanakan dengan mematuhi prokes, dan apabila pihak penyelenggara melakukan pelanggaran, Satgas Covid-19 berhak menghentikan kegiatan tersebut. Kejadian Sidodowo dan Desa Bulumargi bisa menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran kita bersama," jelas Kapolres. Sememtara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, dr. Taufik Hidayat mengatakan, peningkatan Covid-19 di Lamongan perlu kewaspadaan karena tidak tahu kapan Covid-19 akan hilang. "Saat ini Lamongan Zona Orange, varian baru penyebaran masif dan cepat, tingkat kematian tinggi yang disasar muda sampai tua. Dampak unjung-unjung pada hari raya menambah cepat penyebaran Covid-19 di Lamongan sehingga perlu diwaspadai," jelas dr. Taufik. Ia juga membeberkan, dampak hajatan di desa menambah cepat penyebaran covid-19 di Lamongan sehingga perlu diwaspadai. Ia juga menuturkan, fasilitas penanganan Covid-19 di Lamongan masih cukup. "Penyekatan dan pengendalian pendatang, prokes dalam hajatan guna mencegah penyebaran Covid-19 di Lamongan. Pada kasus Sidodowo terdapat 5 meninggal dan masih 13 orang isolasi mandiri," jelas Taufik. Minggu terakhir, terang Taufik, tidak ada penambahan terkonfirmasi positif baru di Sidodowo, tenaga kesehatan tiap hari keliling memantau bersama bidan desa di wilayah Desa Sidodowo. "Kesimpulan, Sidodowo tanggal 22 Juni semua selesai isolasi dan mudah-mudahan tidak ada tambahan baru. Terkait klaster di Desa Bulumargi, 16 dirawat di RS dan sudah 14 isolasi di rumah. Sampai saat ini tidak ada penambahan kasus terkonfirmasi di Desa Bulumargi," terangnya.(tri/har)
Sumber: