Imbas 9 Orang Terpapar Covid-19, Rapat Pansus dan Hearing di DPRD Surabaya Dikemas Virtual

Imbas 9 Orang Terpapar Covid-19, Rapat Pansus dan Hearing di DPRD Surabaya Dikemas Virtual

Surabaya, memorandum.co.id - Rapat panitia khusus (pansus) dan rapat dengar pendapat (hearing) mulai pekan depan akan digelar secara virtual menyusul sembilan orang legislator DPRD Surabaya terpapar Covid-19. Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti menjelaskan, bahwa aktivitas kedewanan masih berjalan seperti biasanya. Tidak ada lockdown. Rapat pansus tetap digelar sesuai jadwal. Sedang bagi warga Surabaya yang ingin mengadu dipersilakan untuk berkirim surat atau datang langsung ke Yos Sudarso. "Rapat dengan pemkot selama ini tidak sulit, karena kita sudah pernah rapat virtual sebelumnya. Begitu pun teman-teman di dewan yang akan rapat pansus, saya rasa tinggal dipersiapkan saja bahan materinya," kata Reni, Minggu (13/6/2021). "Terkait dengan warga, biasanya ada aduan yang disampaikan tertulis. Nah nanti itu akan kita tindaklanjuti di bamus (badan musyawarah, red) apakah perlu segera direspons di komisi. Skemanya nanti akan kita pertimbangkan, kira-kira memungkinkan nggak kalau offline, kalau tidak ya online atau bisa dikombinasikan," imbuh politisi PKS ini. Lanjut Reni, supaya gedung dewan tak menjadi klaster Covid-19, pihaknya sudah memberikan anjuran kepada anggotanya yang hendak bertugas baik di luar maupun di kantor untuk melaporkan hasil swab PCR terbaru. "Ini sebagai bentuk antisipasi. Karena meski sudah divaksin dua kali tidak menjamin seseorang terhindar dari paparan Covid-19. Vaksinasi sebagai tameng, agar imun kita lebih kuat dan tidak rentan terserang. Terpenting adalah menerapkan prokes," jelas Reni. Sementara itu, Sekretaris Komisi B Mahfudz siap mengawal tugas kedewanan meski harus kembali dilakukan secara virtual. Pihaknya juga lebih mendorong rapat virtual sementara waktu ini. "Mengingat kondisi teman-teman kita tidak sedikit yang terpapar jadi alangkah baiknya rapat daring. Namun bisa juga mempertimbangkan sebagian luring sebagian lagi daring toh masih ada 41 orang anggota dewan yang masih sehat," papar politisi dari Fraksi PKB ini. Adapun Ketua DPD Golkar Surabaya Arif Fathoni mengaku tak terlalu mempermasalahkan rapat hearing yang akan digelar secara virtual. Sebab sudah pernah dilakukan seperti tahun lalu saat awal pandemi dan terbilang efektif. Maka kali ini menurutnya tinggal menyesuaikan kembali. "Kegiatan kami juga tak melulu rapat, terkadang kami turun langsung ke sumber masalah untuk melakukan penyelesaian. Yang terpenting tak melupakan prokes. Dan kami berharap, rekan-rekan yang saat ini isoman (isolasi mandiri) bisa lekas membaik dan bisa segera beraktivitas kembali," pungkas anggota Komisi A ini. (mg-3/fer)

Sumber: