Usai Liburan Santri, Kemenag Surabaya Minta Perketat Prokes di Ponpes

Usai Liburan Santri, Kemenag Surabaya Minta Perketat Prokes di Ponpes

Surabaya, memorandum.co.id - Libur Lebaran bagi santri pondok pesantren telah berakhir. Mereka bertahap akan berangkat ke pesantrennya untuk kembali belajar dan mengaji. Kembalinya mereka, diharapkan tidak menimbulkan lonjakan kasus ataupun klaster baru di pondok pesantren. Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Surabaya Abdul Hakim berharap pesantren mempererat penerapan protokol kesehatan. Sebab, kondisi setelah liburan, biasanya diikuti dengan peningkatan potensi penyebaran Covid-19. “Sebagai langkah antisipasi, pesantren diharapkan memperketat protokol kesehatan berkenaan dengan kedatangan para santri dari berbagai daerah. Jangan lupa berkoordinasi dengan gugus tugas pencegahan penyebaran Covid-19 setempat,” terang Hakim, Rabu (9/6/2021). Menurutnya, pandemi Covid-19 masih belum mengalami penurunan signifikan. Bahkan belakangan ini terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan Madura. Ini perlu menjadi perhatian bersama, tidak terkecuali para santri dan pondok pesantren. "Kami tentu tidak berharap muncul kembali klaster di pondok pesantren. Hal ini harus diantisipasi sejak awal. Kemenag Kota Surabaya akan proaktif melakukan pembinaan dalam penerapan protokol kesehatan di pesantren,” tuturnya. Hakim membenarkan bahwa kewenangan pondok pesantren berada di tangan pengasuhnya. Namun, juga harus tetap menjalankan imbauan pemerintah khususnya dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. "Pondok Pesantren mempunyai tradisi ketundukan dan ketaatan pada para kiai dan ulamanya. Kewenangan memang kami serahkan kepada pengasuh masing-masing pondok. Tetapi imbauan yang telah disosialisasikan terkait pelaksanaan prokes tetap disampaikan dan harus di jalankan," ungkapnya. Pihaknya menyebutkan bahwa saat ini, sebagian besar santri pondok pesantren yang ada di kota surabaya sudah kembali ke pondok. "Hanya ada beberapa yang sedang proses, karena memang dilaksanakan secara bertahap. Seperti Pondok Alfitroh dan Amanatul Ummah yang pastinya dilaksanakan sesuai prokes," papar Hakim. Selain persiapan protokol kesehatan ketat di lingkungan pondok pesantren, para santri juga diharuskan menjalani tes usap sebelum kembali, agar tidak terjadi klaster baru pondok pesantren. " Mereka kembali ke pondok dengan tetap menerapkan prokes. Termasuk swab antigen," pungkas Hakim. (mg1)

Sumber: