Polres Bangkalan dan Yayasan Budha Suci Gelontorkan Bansos 10 Ton Beras

Polres Bangkalan dan Yayasan Budha Suci Gelontorkan Bansos 10 Ton Beras

Bangkalan, Memorandum.co.id - Dalam tiga pekan terakhir ini angka pertambahan warga terpapar coronavirus desease di Bangkalan melonjak fantastis. Peta sebaran covid yang diunggah website resmi Pemkab bangkalankab.co.id kelolaan Dinas Kominfo setempat per Senin (7/6) sore menyebutkan, total jumlah warga positif terpapar jenis virus ini sudah mencapai 1.819 orang. Angka ini jauh meningkat dibanding Rabu (2/6) lalu sebanyak 1.738 warga terpapar atau hanya dalam tempo sepekan bertambah 81 warga terpapar. Episentrum sebaran dan penularan covid itu terkosentrasi di tiga kecamatan, yakni Arosbaya, Bangkalan dan Kecamatan Klampis. Terbukti, hanya dalam sepekan angka warga positif covid di Arosbaya kini mencapai 95 orang atau bertambah 33 orang, Bangkalan 664 atau bertambah 29 dan Kecamatan Klampis dari 79 atau bertambah 11 warga positif terpapar. Memburuknya kembali pandemi itu mengusik kepedulian Kapolres Bangkalan, AKBP Didik Hariyanto. “Lonjakan pandemi ini akan membuat ekonomi masyarakat kembali mengalami stagnasi cukup akut. Utamanya di wilayah episentrum Kecaatan Arosbaya, Bangkalan dan Klampis,” tandas Didik, sapaan Kapolres, Selaa (8/6) pagi. Kapolres bekerja sama dengan komunitas pedagang dalam wadah Yayasan sosial berbasis lintas agama langsung melakukan aksi sosial skala besar. Diawali oleh kegiatan apel, mereka serentak turun bareng langsung turun ke lapangan melakukan aksi sosial. Sedikitnya 10 ton beras dan 1.000 masker digelontorkan Polres kepada kaum duafa terdampak ekonomi lonjakan covid. ”Bansos kali ini kami utamakan bagi kaum duafa di tiga kecamatan episentrum terbesar, yakni Arosbaya, Bangkalan dan Kecamatan Klampis,” ungkap Didik. Pelaksanaan bansos Selasa pagi hingga siang bergulir tertib, aman dan lancar. Di lain pihak, komunitas pedagang dari Yayasan Budha Suci yang diwakili oleh Amin, berharap agar bansos kali ini mampu meringankan beban ekonomi keluarga kaum dhuafa yang dalam beberapa pekan ini mengalami stagnan cukup akut. ”Semoga bermanfaat. Kasihan, mereka tidak bisa lagi beraktifitas menekni usaha mereka, karena harus betah menakuni stay at home setelah pandemi covid kembali memburuk,” tandas Amin. (ras)

Sumber: