Pemprov Gerak Cepat Tanggulangi Lonjakan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan

Pemprov Gerak Cepat Tanggulangi Lonjakan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan

Surabaya, memorandum.co.id - Pemprov Jatim mereaksi cepat melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan. Pemprov berkoordinasi dengan Pemkab Bangkalan dan Pemkot Surabaya, melakukan sejumlah langkah terintegrasi mencegah pertambahan kasus Covid-19 di Jatim. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, langkah pertama yang dilakukan Pemprov Jatim adalah melakukan koordinasi intens sejak Kamis (3/6/2021) dengan Pemkab Bangkalan terkait penanganan kuratif pasien Covid-19. Pemprov juga telah melakukan percepatan rujukan pasien Covid-19 dari Bangkalan ke RSUD dr Soetomo dan rumah sakit rujukan lainnya di Surabaya. "Sejak lima hari terahir hal ini sudah berjalan. Khusus untuk RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan, pemprov mempersiapkan penambahan bed perawatan pasien Covid-19 guna relaksasi rumah sakit di Bangkalan, yang kini memang angka huniannya sudah cukup tinggi," terang gubernur. Selain itu, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim juga tengah melakukan tracing dan testing secara ketat pada masyarakat yang berkontak erat. “Rakor terkait lonjakan kasus di Bangkalan sudah kami lakukan sejak Kamis pekan lalu. Dan hari ini pun, Dinkes Jatim bersama Satgas Covid-19 Jatim juga tengah melakukan rakor di Bangkalan. Dilanjutkan kunjungan rumah sakit dan titik yang terdeteksi paling banyak kasus yaitu Arosbaya. Penanganan yang holistik harus dilakukan, terutama untuk tracing dan testing serta menurunkan BOR. Karena saat ini BOR di Kabupaten Bangkalan terus meningkat. Di RSUD Bangkalan bed-nya itu dari 90 tempat tidur, yang terpakai sudah 73 bed,” tegas Khofifah. Rumah sakit Bangkalan membutuhkan HFNC, ventilator serta beberapa jenis obat. Pemprov Jatim telah mengkomunikasikan ke Kementerian Kesehatan dan akan segera dikirim sebanyak 32 unit HFNC langsung ke Bangkalan. “Kami sudah mengirimkan pemenuhan kebutuhan obat ke Bangkalan, dan kami juga telah mengusulkan ke dirjen di kemenkes agar 32 HFNC dikirimkan langsung ke Bangkalan. Lalu bagi pasien yang kondisinya berat bisa segera dirujuk langsung ke RSUD dr Soetomo, agar penanganan maksimal, karena alat dan dokternya juga lebih lengkap dan agar RS di Bangkalan bisa ada relaksasi,” tambah Khofifah. Disampaikan Khofifah, informasi dari Wali Kota Surabaya serta tim yang bertugas di lapangan hari ini dari 2.401 swab antigen secara acak ditemukan 70 orang reaktif, dan 17 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan langsung dirujuk ke RS Darurat Lapangan dan RS Haji Surabaya. Untuk itu, saat ini Pemprov Jatim menyiapkan tempat transit bagi masyarakat yang terdeteksi reaktif Covid-19 setelah di swab antigen di Suramadu. Untuk Surabaya, tempat transit yang disiapkan adalah di halaman BPWS. Pemprov Jatim telah mendapatkan izin dan persetujuan penggunaan kantor tersebut dari Kementerian PUPR untuk tempat transit tersebut. “Screening ini dilakukan bersama Pemkot Surabaya, Polrestabes Surabaya dan Korem Bhaskara Jaya. Pemprov bersama Kodam dan Polda sinergi menangani hal ini. Kita ingat bersama, ini semua kita lakukan demi kebaikan dan keselamatan bersama,” pungkas Khofifah. (day/fer)

Sumber: