Mudahkan Pelayanan, Eri Minta Camat dan Lurah Dipersilahkan Berinovasi

Mudahkan Pelayanan, Eri Minta Camat dan Lurah Dipersilahkan Berinovasi

Surabaya, memorandum.co.id - Pemkot Surabaya terus berinovasi untuk memberikan kemudahan layanan kepada masyarakat. Salah satu kemudahan itu diimplementasikan melalui layanan administrasi kependudukan (adminduk) yang dapat dilakukan di kantor kelurahan dan kecamatan. Terobosan yang digagas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ini, sebagai bagian dari upaya untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat. Oleh karenanya, dia juga mempersilakan kepada camat dan lurah agar melakukan inovasi serupa. Misalnya, camat dan lurah menyediakan layanan di balai RW atau RT. "Kalau saya ngantor di kelurahan, camat dan lurah bisa ngantor atau melakukan pelayanan di balai RW atau RT. Nah, itu silakan teman-teman berinovasi," kata Wali Kota Eri saat memberikan pengarahan kepada kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan camat di ruang sidang wali kota, Jumat (4/6). Cak Eri, sapaan Eri Cahyadi kembali menyatakan keinginannya agar seluruh layanan bisa berhenti di tingkat kelurahan dan kecamatan. Sehingga, warga tak harus datang ke kantor OPD untuk mendapatkan layanan itu. Sementara di tingkat OPD, nantinya dapat melakukan pekerjaan yang lebih tinggi. "Pekerjaan harus berhenti di kelurahan, sehingga nanti orang di OPD akan berkurang. Karena ditempatkan di kelurahan dan kecamatan," jelasnya. Dalam pengarahannya itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga meminta kepala camat dan lurah agar masing-masing stafnya dapat turun ke lapangan. Harapannya, ketika ada permasalahan yang muncul di lapangan, bisa langsung diketahui dan diselesaikan. "Staf yang di kelurahan dan kecamatan itu juga harus turun ke lapangan, jangan bekerja di meja saja. Pak Camat saya titip suruh turun ke bawah, termasuk pegawai OS (outsourcing)," pesan Cak Eri. Untuk memastikan hal itu berjalan, Cak Eri menegaskan bakal melakukan evaluasi terhadap kinerja semua jajarannya. Bagi dia, ketika seseorang itu mampu menjalankan amanah dan menjadi orang yang solutif, maka silakan untuk menjadi pemimpin. Namun, hal ini juga berlaku sebaliknya. Cak Eri menyebut, ketika seseorang tidak mampu menjalankan amanah, maka silakan beri kesempatan yang lain untuk menggantikan menjadi pemimpin. "Silakan teman-teman berinovasi. Turun ke RT dan RW termasuk dinasnya," pungkas Cak Eri. (fer)

Sumber: