Pussenarhanud Kodiklatad Gelar Latihan Menembak Senjata Berat Terintegrasi 2021
Lumajang, memorandum.co.id - Ratusan prajurit Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) dari seluruh satuan Arhanud yang ada di Indonesia mengikuti latihan menembak senjata berat (Latbakjatrat) terintegrasi yang dilaksanakan di lapangan tembak Air Weaphon Range (AWR) Detasemen TNI AU Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Kamis (3/6/2021). Dalam Latbakjatrat Terintegrasi Arhanud tersebut dihadiri oleh Dankodiklatad, Danpussenif, Aslat Kasad, Pangdam V/Brawijaya, Danpussenarhanud, Wadankodiklatad, Irkodiklatad, Kasdam III/Siliwangi, para Dir Kodiklatad, pejabat Pussenarhanud, Forkopimda Lumajang dan tamu undangan lainnya. Kegiatan latihan tersebut melibatkan 39 alat utama sistem senjata (alutsista) yang dimiliki satuan Arhanud TNI AD.Di antaranya senjata rudal mistral, rudal starstreak dan berbagai jenis meriam seperti meriam kaliber 57 mm, 40 mm/L70, 23 mm/Zur, dan 20 mm Rheinmetal. Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD Letjen TNI AM Putranto mengatakan, latihan yang berlangsung sejak Selasa (1/6/2021) tersebut merupakan latihan rutin yang digelar setiap tahun oleh Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Pussenarhanud) Kodiklatad. “Latihan menembak senjata berat terintegrasi satuan Arhanud ini sudah jauh lebih meningkat dibandingkan tahun lalu. Sekarang kelebihannya adalah diintegrasikan dengan Kohanudnas atas inisiatif dari Danpussenarhanud. Menurut saya ini luar biasa karena bisa memberikan gambaran kepada prajurit, satu persatu prajurit itu tahu apa makna dari senjata yang digunakan itu,” beber Letjen Putranto. Lebih lanjut, ia menambahkan, jika saat ini satuan Arhanud TNI AD mempunyai radar yang kemampuannya bisa menjangkau sampai dengan jarak 250 km. “Ini dari inisiasi yang digagas oleh Bapak KASAD sekarang, ini luar biasa dan kami menjadi lebih bangga karena alutsista yang disiapkan tadi itu sebagian secara bertahap sudah ditingkatkan kemampuan dan juga daya jangkaunya,” imbuhnya. Letjen Putranto juga menyampaikan, meskipun kemampuan radar saat masih dirasa kurang, akan tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah karena secara umum sudah dicover oleh Angkatan Udara. “Kalau ideal, semua saling mengcover. Mau berapa pun jumlahnya asal bisa mengcover seluruh wilayah Indonesia, itu penting. Karena pertahanan udara itu adalah hal yang paling penting di Indonesia. Siapa yang paling utama adalah AU tentunya. Apabila ditembus dan sebagainya maka dipertahanan darat lah yang bermain,” tandasnya. (fai)
Sumber: