Pelajar Surabaya Demo PPDB 2021, Ini 3 Tuntutannya
Surabaya, memorandum.co.id - Aliansi Pelajar Surabaya (APS) menggelar aksi demonstrasi secara damai di depan Balai Kota Surabaya, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, dan Gedung Negara Grahadi, Rabu (2/5/2021). Aksi memprotes pelaksanaan PPDB 2021 terutama pada Jalur Zonasi yang telah berumur 3 tahun, namun hanya melahirkan problematika. Jalur Zonasi yang diharapkan menjadi perpanjangan tangan dari istilah pemerataan malah menjadi penderitaan bagi pelajar. Ketua APS, Mirza menyebutkan, APS menuntut agar Kementerian Pendidikan melakukan kajian ulang terhadap PPDB terutama di Jalur Zonasi. "Jadikan tahun 2021 sebagai akhir dari Jalur Zonasi karena sangat tidak efisien, bahkan malah menimbulkan permasalahan-permasalahan baru," ujarnya di depan Gedung Negara Grahadi, Rabu (2/6/2021). Menurutnya, bila pemerintah bersikeras mengadakan Jalur Zonasi harusnya diiringi pembangunan fasilitas pendidikan di daerah-daerah. "Kami melihat zonasi itu itu belum bisa diterapkan secara baik karena belum meratanya fasilitas pendidikan," tegas Mirza. Pihaknya juga menuntut Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk meratakan fasilitas pendidikan sebelum melakukan PPDB jalur zonasi,dengan membangun minimal 1 SMA dan SMK setiap tahunnya di seluruh kabupaten/kota Jawa Timur. "Pemprov Jatim harusnya juga sadar setelah bertahun-tahun ada Jalur Zonasi. Namun selama ini hasilnya nol, tiga tahun tidak ada pembangunan fasilitas pendidikan,"ungkap Mirza. Tak hanya itu, APS juga menuntut Wali Kota Surabaya untuk segera merealisasikan janji kampanyenya, terkait uluran tangan kepada pelajar SMA dan SMK di Surabaya dari pemerintah Kota Surabaya. "Intinya Kami ingin anak-anak SMP yang masuk SMA dan SMK itu bukan dipersulit tapi dipermudah. Karena ini kan fasilitas pendidikan dan pendidikan itu utama. Negara harus hadir dalam pemerataan pendidikan dan memberikan keadilan sosial bagi seluruh warganya," terang Mirza. Mirza menjelaskan, aksi digelar dengan dua format, yakni APS beraksi di depan rumah masing-masing dan tiga tim berisikan masing-masing 8 orang beraksi di 3 tempat tersebut. "Di ketiga tempat tersebut tim dari Aliansi Pelajar Surabaya hanya melakukan aksi selama 10 menit, begitu pula teman teman yang beraksi dari rumah masing-masing," pungkasnya. (mg1)
Sumber: