Antisipasi Kecelakaan Laut, BPBD Lumajang Siagakan Tim di Pesisir Pantai Selatan

Antisipasi Kecelakaan Laut, BPBD Lumajang Siagakan Tim di Pesisir Pantai Selatan

Lumajang, memorandum.co.id - Mengantisipasi kecelakaan laut, mengingat cuaca ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini, BPBD Kabupaten Lumajang menyiagakan tim relawan di wilayah pesisir Pantai Selatan. "Di pesisir Pantai Selatan ini sudah kita bentuk yang namanya DESTANA (Desa Tangguh Bencana). Para relawan yang ada di sana akan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat bahwa cuaca lagi seperti ini. Mereka paham apa yang harus dilakukan," kata Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo saat dikonfirmasi memorandum.co.id, Jumat (28/5/2021). Selain itu, Wawan menyampaikan, pihaknya juga sudah memasang papan peringatan dan rambu-rambu di wilayah pesisir Pantai Selatan. "Kita sudah pasang imbauan, hanya saja imbauan kita sebatas hati-hati tsunami dan gempa. Kalau imbauan secara khusus di tempat-tempat wisata pantai, itu harusnya dari Dinas Pariwisata," ujarnya. Wawan berharap, masyarakat tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan. Jika cuaca mendung, turun hujan dan ombak di atas dua setengah meter disarankan untuk tidak melaut dulu dan dilarang berada di pantai. "Imbauan kita kepada masyarakat di sepanjang pantai selatan supaya mengawasi putra-putrinya. Saling mengingatkan lah bahwa cuaca ekstrim dan ombak pantai selatan cenderung tinggi," tuturnya. Lebih lanjut ia menambahkan, masyarakat diperbolehkan untuk melaut pada saat situasi sudah landai. "Tingkatkan kewaspadaan. Kalaupun mau melaut, monggo, tapi yang jelas pada saat situasi landai, kalau ada ombak tinggi lebih baik jangan melaut dulu," imbuhnya. Sementara itu, saat disinggung mengenai imbauan kepada masyarakat yang berwisata di pantai, Wawan mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati. Kalau bisa selama cuaca ekstrim ini, disarankan untuk tidak pergi ke pantai. "Kita harus berhati-hati kalau berwisata, apalagi wisata pantai. Di samping karena pandemi, juga cuaca ekstrim. Karena ombak pantai selatan itu sewaktu-waktu bisa tinggi dan angin kencang," tandas Wawan. (Fai)

Sumber: