Insentif 9.342 Guru Ngaji dan Madin di Bangkalan Cair, Total Rp 5,6 M
Bangkalan, Memorandum.co.id - Guru madrasah diniyah (Madin) dan guru ngaji di Kabupaten Bangkalan patut bersyukur. Dana insentif triwulan pertama tahun anggaran 2021 untuk 9.342 tenaga pendidik keagamaan yang tersebar di 281 desa dan kelurahan di 18 kecamatan itu akhirnya cair. Total nominalnya mencapai Rp 5.605.200.000. “Alhamdulillah, dana insentif triwulan pertama itu secara simbolis sudah diserahkan Bapak Bupati R Abdul Latif Amin Imron, Selasa (25/5 ) lalu di pendopo agung Kabupaten,” kata Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Bambang Budi Mustika, Jumat (28/5). Dana insentif triwulan pertama senilai Rp 5,6 miliar itu dibagikan merata kepada 9.342 guru. Rinciannya, guru madin 4.256 orang dan guru ngaji 5.086 orang. Masing-masing guru kebagian jatah Rp 600.000 atau Rp 200.000 per bulannya. Bagusnya, seperti tahun lalu, dana insentif itu cair saat para ustadz guru madin dan guru ngaji ini tengah digedor problem ekonomi. Bambang berharap, pencairan dana insentif itu dimafaatkan sebaik-baiknya oleh para guru madin dan guru ngaji. “Nominalnya memang relatif kecil. Cuma Rp 600.000 per guru. Tetapi asupan dana insentif itu merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemkab kepada guru madin dan guru ngaji yang honor bulannya tak seberapa. Mudah-mudahan pencairan dana insentif ini bisa mengurangi beban ekonomi mereka,” tandas Bambang. Sedangkan Ra Latif, sapaan akrab Bupati, seusai penyaluran dana insentif secara simbolis menegaskan bebarapa pesan dan harapan. Di antaranya, kucuran dana insentif itu diharap bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kepentingan keluarga para guru madin dan guru ngaji. Sebab, situasi perekonomian sejauh ini belum stabil akibat pandemi yang tak kunjung reda. Selain itu, Ra Latif menjelaskan, program dana insentif untuk guru madin dan gru ngaji itu sudah bergulir 4 tahun. Tepatnya sejak tahun 2018 sampai saat ini. ”Program ini merupakan implikasi dari janji politik saya dan Pak Wabup (H Mohni-Red) pada awal kepemimpinan kami. Di antaranya, ya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga guru madin dan guru ngaji,” tegas Ra Latif. Untuk meningkatkan kesejahteraan para pendidik berbasis keagamaan itu, menurut Ra Latif, memang harus menjadi skala prioritas. Sebab, pengabdian para guru madin dan guru ngaji selama ini sangat dibutuhkan untuk ikut membangun SDM masyarakat yang berkualitas dan berakhlakul karimah. Bupati juga mengungkapkan rasa syukurnya karena di masa pandemi Covid-19, program pemberian intensif pada guru ngaji dan madin ini masih bisa dipertahankan oleh Pemkab Bangkalan. “Jadi bantuan dana insentif ini juga berfungsi sebagai jaring pengaman sosial akibat dampak ekonomi dari pandemi Covid,” jelas Ra Latif. Selain pemberian insentif secara simbolis, pada kesempatan yang sama Ra Latif menyerahkan manfaat BPJS ketenaga kerjaan kepada alhli waris guru ngaji dan madin yang mengikuti jaminan sosial BPJS ketenaga kerjaan. "Keikutsertaan guru madin dan guru ngaji sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan sifatnya sukarela. Inisiatif ini sangat baik dan penting. Sebab sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, mereka akan mendapat perlindungan jaminan sosial untuk masa depan mereka. Faktanya, sekarang sudah ada ahli waris dari guru madin danguru ngaji yang memetik azas manfaatnya,” pungkas Ra Latif. (ras)
Sumber: