Teknik Sipil ITN Malang Berjaya, Juara 3 dan Nominasi 4 di ERDC
Malang, memorandum.co.id - Dua Tim Teknik Sipil S-1 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menjadi juara 3. Selain itu, menjadi nominasi ke 4, Kompetisi Earthquake Resistant Design Competition (ERDC) 2021 (Kompetisi Desain Tahan Gempa) di UK Petra Surabaya, Sabtu (22/05/2021). Mereka adalah Tim Exo (juara 3) dengan anggota, Fellix Christovel S, Nur Yani, dan Riska Nanda Sintya Dewi. Sementara dari Tim Spectra (juara 4) terdiri dari: Rexi Bara, Vandrew Prananda Manginten, dan Yuda Arya Pangestu. Ke enam mahasiswa ini mengungguli total 46 tim ERDC dari berbagai universitas di Indonesia. ERDC 2021 adalah kompetisi nasional tahunan bagian dari kegiatan Petra Civil Expo (PCE) 2021 Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil UK Petra. Bertajuk 'Overcome the Certain Uncertainty, PCE yang merupakan kompetisi skala nasional menghadirkan tiga kategori, ERDC (Kompetisi Desain Tahan), Bridge Competition (Kompetisi Jembatan), dan Lomba Kuat Tekan Beton (LKTB). Kali ini, ITN mengirimkan 10 tim, tersebar di tiga kategori kompetisi. Ketua Tim Exo, Fellix Christovel S menerangkan, ada beberapa tahapan dalam ERDC. Mulai seleksi proposal di awal Januari 2021. Ada 46 tim yang dikerucutkan menjadi 15 tim dan terakhir diambil 3 tim sebagai juara. “Kami diharuskan membuat prototype bangunan 11 lantai dari kayu balsa. Kemudian diuji dengan shaking table (mesin penggetaran),” terang Fellix ditemui Tim ERDC Teknik Sipil di ITN Malang, Senin (24/05/2021). Tim Exo menetapkan bangunan tahan gempa dengan sistem bracing. Bracing merupakan pengikat struktur pada atap baja ringan. Untuk menahan gaya vertikal beban gravitasi dan gaya horizontal beban gempa. Dapat mencegah goyangan yang berlebihan. “Kami menggabungkan tiga jenis bracing, cross braced, inverted V-braced, diagonal braced. Biasanya, di lapangan menggunakan satu bracing. Karena kayu lebih bisa menerima energi gaya gempa, yang baik dari pada beton dan baja,” lanjut Fellix. Sementara Tim Spectra menggunakan bracing konsentris. Kedua tim sama-sama menetapkan desain struktur bangunan sistem SCWB (Strong Column and Weak Beam). “Setelah semua dianalisa, kami aplikasikan ke bangunan maket. Diuji ketahanan gempanya dengan empat kali uji. Dengan frekuensi yang berbeda,” terang mahasiswa asal Balikpapan ini. Pengujian prototype dilakukan di UK Petra dan disiarkan langsung melalui Zoom dan Youtube. Secara bergantian prototype diuji dengan frekuensi getar sebanyak empat kali pengujian. Untuk meraih juara 3 dan nominasi 4 tidak serta merta didapat Tim ERDC Teknik Sipil ITN Malang. Menurut Rexi Bara Ketua Tim Spectra, awalnya Rexi dan Fellix sudah mengikuti ajang Kompetisi ERDC UK Petra tahun 2017. Dan di tahun 2021 ini, mereka meraih juara “Tahun ini, kami belajar dari kesalahan tahun sebelumnya. Setelah mendapat mata kuliah bangunan tahan gempa di semester 6, maka kami jadi faham konsep lomba ERDC,” terang Rexi. Rexi berharap, mahasiswa semester awal nantinya bisa memperbaiki kesalahan di tahun ini. Karena, secara konsep Tim ERDC Teknik Sipil sudah sepaham. Tinggal memperbaiki kekurangan seperti pemograman. (edr)
Sumber: