67 Persen Orang Indonesia Kehilangan Data di Smartphone

67 Persen Orang Indonesia Kehilangan Data di Smartphone

SURABAYA -  Sekitar 67 persen orang Indonesia pernah kehilangan data di smartphone mereka, yang berujung pada perasaaan kesal. Untuk itu, back-up data dinilai sangat penting. Namun, hanya sepertiga dari mereka yang melakukan back-up secara teratur selama sebulan sekali. Ini berdasarkan riset DEKA yang melibatkan 1.120 responden dari 6 kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Medan, dan Makassar. “Kehadiran smartphone menjadi bagian penting sehari-hari. Kita menggunakan smartphone untuk menyimpan dan berbagi tentang kehidupan kita, baik itu mengambil foto atau video, telepon, SMS, atau media sosial. Namun saat kita sibuk membuat konten, kerap kali kita lupa untuk melindungi konten penting tersebut,” kata Anggun Komala Sari, Research Manager DEKA, kemarin. Selama ini, kata Anggun, banyak yang berpikir bahwa proses back-up (pencadangan) data adalah sesuatu yang rumit atau terlalu memakan waktu, sehingga mereka jarang melakukannya. Salah satu produk dalam naungan Western Digital Corp, yaitu SanDisk® adalah brand terdepan dalam solusi penyimpanan. “Kami ingin memberikan solusi kepada para pengguna dengan mempermudah dan mempercepat proses penyimpanan dan back-up data di perangkat mobile,“ jelas Anggun. Di kesempatan sama, Soetrisno Poerwadi, Channel Sales Manager Western Digital mengatakan, seiring dengan meningkatnya penggunaan smartphone, jumlah konten digital mengalami pertumbuhan pesat. Pada September 2018, tingkat penetrasi smartphone di Indonesia telah mencapai 27,4 persen. Angka ini setara dengan kira-kira 73 juta pengguna smartphone di Indonesia. “Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah pengguna smartphone terbanyak keenam di dunia,” kata dia. (lis/udi)

Sumber: