Pemkab Bangkalan Putuskan Sekolah Tatap Muka Dimulai Akhir Mei
Bangkalan, Memoradum.co.id - Pemkab Bangkalan akhirnya memutuskan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi seluruh siswa SD, SMP, SMA, SMK dan sekolah sederajat lainnya dimulai akhir bulan ini.Tepatnya Selasa ( 31/1) pekan depan. Keputusan PTM di tengah pandemi covid-19 yang tak kunjung jeda ini disepakati setelah Wabup Mohni dan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bambang Budi Mustika, Kamis (20/5) siang, menggelar rapat koordinasi dengan OPD di ruang pertemuan Disdik. “Sesuai keputusan rapat, Insyaallah PTM di semua tingkat lembaga pendidikan sudah bisa berjalan kembali Selasa (31/5) nanti,” kata Wabup Mohni, Jumat (21/5). Keputusan ini akan segera ditindaklanjuti dengan surat edaran Bupati kepada seluruh lembanga pendidikan, baik SD, SMP, SMA, SMK dan sekolah sederat lainnya. Hanya saja, disiplin penerapan prokes seperti rajin cuci tangan dengan sabun, jaga jarak dan ketentuan wajib pakai masker sebagaimana diamanatkan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 harus tetap diterapkan di semua ruang kelas. Sebab, meski pandemi sudah mengisyaratkan trend melandai, namun sebaran covid 19 di Kabupaten Bangkalan sejauh ini belum jeda. Kepala Disdik, Bambang Budi Mustika menambahkan, terkait dengan displin penerapan prokes di masing-masing ruang kelas pembelajaran, ada beberapa kewajiban harus dipatuhi oleh semua sekolah. Di antaraya, masing-masing sekolah harus menyediakan kelengkapan peralatan prokes, seperti thermo gun, bak air, sabun atau hand zanitiser serta masker. “Jarak ideal bangku untuk tempat duduk siswa juga harus disesuaikan denga ketentuan prokes. Tidak boleh tidak,” tegas Bambang. Selain itu, volume siswa dalam setiap ruang kelas masih akan dibatasi 50%, sedangkan sisanya masih akan menekuni sistem pembelajaran daring, sambil menunggu kesempatan mendapat giliran menekuni PTM. Pengaturan waktunya akan dipasrahkan kepada masing-masing sekolah. Terakhir, Bambang menambahkan, untuk sementara pemberlakuan PTM utuk semua sekolah di lnigkup Disdik Kabupaten Bangkalan akan digelar untuk dua minggu ke depan. Menu materi pembelajaran yang dikembangkan baru sebatas remidi dan pengisian raport. Setelah itu, para siswa akan memasuki masa liburan. Di sini, Pemkab akan melakukan evaluasi secara detail guna menyikapi kebijakan PTM yang sudah diujicobakan. Jika dinilai tidak berpotensi menjadi klaster baru penyebaran covid, akan tetap dilanjutkan. “Tetapi jika dinilai sebaiknya atau cukup rentan untuk menjadi klaster penyebaran covid, ya harus kita stop dulu dan kembali kepada sistem pembelajaran daring. Sebab siklus pandemi memang belum berakhir,” pungkas Bambang.(ras)
Sumber: