Sakit Hati, Remaja Candipuro Keroyok Sahabat Karib

Sakit Hati, Remaja Candipuro Keroyok Sahabat Karib

Lumajang, memorandum.co.id- Sial menimpa MHA (15), warga Dusun Kedung Pakis, Kecamatan Pasirian, Lumajang. Dia menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan RN (16), yang tidak lain sahabat karibnya, Rabu (14/5) malam. Ironisnya, RN tidak sendiri. Dia bersama 10 remaja lain secara membabi buta menghajar korban dengan tangan kosong maupun berbagai alat. "Ada yang memakai sabuk hingga kunci sepeda motor," kata Kapolsek Pasirian Iptu Agus Sugiharto, Jumat (14/5). Atas kejadian itu, korban mengalami luka cukup serius. Luka itu diantaranya, lecet pada punggung, siku tangan kanan belakang, telinga kanan, kening sebelah kanan dan batang hidung. "Hidung korban juga mengeluarkan darah," lanjut Agus. Agus menyebut, perselisihan hingga mengakibatkan aksi pengeroyokan itu disebabkan oleh rasa sakit hati. Pelaku geram karena korban enggan menjenguknya saat berada di rumah sakit. Padahal, korban dan pelaku saat itu mengalami kecelakaan. "Jadi intinya, pelaku ini sakit hati karena korban tidak berkenan menjenguk dan membantu biaya rumah sakit. Padahal antara pelaku dan korban saat itu terlibat kecelakaan bersama," tandas Agus. Kekesalan RN lantas memotivasinya untuk melakukan niat buruk terhadap korban. Dia mengumpulkan teman-temannya di Dusun Sumberejo, Desa Gondoruso, Pasirian. "Saat itu pelaku dan temannya sedang nongkrong di TKP," tegas Agus. Waktu yang diharapkan RN pun terwujud. Korban dan Doni Salegar, temannya datang ke tongkrongan pelaku. Saat berjarak 200 meter dari pelaku, si korban menyapa pelaku. Pelaku kemudian mendatangi korban. Dengan nada tinggi, pelaku mengajak korban untuk berkelahi. "Karena sudah emosi, pelaku memukul perut korban sebayak dua kali. Saat itu korban sempat membalas dengan pukulan hingga mengenai kepala si pelaku. Karena tidak terima, pelaku berteriak minta tolong ke teman-temannya," papar Agus. Pelaku dan 10 temannya lantas menghajar korban di lokasi tersebut. Doni yang saat itu berada di dekat korban berupaya melerai. Upayanya pun membuahkan hasil. Dia kemudian menghantarkan korban pulang ke rumahnya. "Keesokan hari baru lapor ke kami," pungkas Agus Sugiharto.(ani)

Sumber: