Cari Kerja, Gadis Blora Dijual ke Pria Hidung Belang Rp 1,5 Juta 

Cari Kerja, Gadis Blora Dijual ke Pria Hidung Belang Rp 1,5 Juta 

Surabaya, memorandum.co.id - Nasib malang menimpa AW (18), gadis Blora, Jateng. Dia dijual temannya melalui akun twitter ke pria hidung belang dengan bandrol Rp 1,5 juta. Kejahatan trafficking ini terungkap saat anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya menangkap Hendry Yuliansyah (38), warga Yogyakarta, di hotel kawasan Surabaya Selatan. "Saat ditangkap anggota, tersangka menunggu di luar hotel ketika korban sedang melayani tamu," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Oki Ahadian, Rabu (5/5/2021). Informasi yang dihimpun, awalnya AW ini mengeluh ke temannya membutuhkan pekerjaan untuk biaya kuliah. Oleh temannya, akhirnya dikenalkan Hendry pada awal 2020, untuk dicarikan pekerjan. Saat itu korban masih berumur 17 tahun. Setelah perkenalan itu, kemudian tersangka menjemput korban dari Blora untuk dibawa ke Yogyakarta. Selama di kota gudeg tersebut, bukannya dicarikan pekerjaan, tapi keperawanan korban dijual seharga Rp 10 juta kepada pria hidung belang. "Dari menjual keperawanan, tersangka mendapatkan keuntungan Rp 3 juta," beber Oki Ahadian. Setelah perbuatan pertamanya berjalan mulus, Hendry kemudian membawa korban ke Surabaya naik kereta api untuk open booking (BO) dari hotel ke hotel. "Tersangka menawarkan open booking korban melalui akun twitter seharga Rp 1,5 juta sekali kencan," kata Oki. Sebenarnya korban ingin lari dan berhenti bekerja. Tapi diancam oleh tersangka jika berhenti, video tanpa busana korban akan disebar kepada keluarga dan teman-teman. Karena takut, sehingga korban tetap menjalankankan prostitusi yang dikendalikan oleh Hendry. Selama di Surabaya, korban dan tersangka pindah dari hotel ke hotel lain. Saat tinggal bersama di hotel, korban juga melayani nafsu tersangka. Dan tidak jarang tersangka juga mengabadikan momen korban saat tidur tanpa busana dengan kamera HP. "Video korban tanpa busana di HP, dijadikan senjata oleh tersangka agar korban dipaksa terus melayani pria hidung belang," tandas Oki. Pengakuan Hendry dia sudah melakukan jasa prostitusi ini sejak November 2020 hingga 2021. "Dari hasil menjual korban dapat keuntungan Rp 300 ribu sekali dapat tamu. Sisanya buat bayar hotel dan keperluan sehari-hari di Surabaya," kata Hendry. Tersangka menjalankan prostutusi ini tidak ada niat memaksa korban. Awalnya dia datang butuh biaya kuliah. Akhirnya ditawari menjual keperawanan dan melayani hidung belang. "Setelah diberi waktu untuk berpikir, korban akhirnya mau menjual diri," pungkas Hendry. (rio/fer)

Sumber: