Baru Lahir, Dihargai Rp 2 Juta
BOJONEGORO - Gegara tidak mempunyai uang untuk biaya persalinan, seorang ibu rumah tangga nekat menjual bayi yang baru saja dilahirkan seharga Rp 2 juta. Hal itu dilakukan NU (25), warga Kecamatan Kota. Menurut informasi yang dihimpun, NU pada 4 Juli 2019 lalu, melahirkan anaknya di salah satu puskesmas di wilayah kota setempat. Saat hendak membawa pulang bayinya, perempuan ini bingung untuk membayar biaya persalinan karena tidak punya uang sama sekali. Hingga NU berinisiatif untuk memberikan anaknya ke orang lain dengan syarat melunasi semua biaya persalinannya. Setelah menemukan orang yang mau mengganti biaya persalinan itu, lalu terjadilah kesepakatan bermaterai yang ditandatangani oleh NU. Sampai akhirnya bayi mungil berjenis kelamin perempuan tersebut, dibawa oleh orang yang merawatnya berinisial KS (45), warga Kecamatan Jenu, Tuban. Namun, setelah bayi diberikan ke orang lain, beberapa hari kemudian NU tidak bisa tidur karena merasa bersalah. Perempuan ini lalu meminta tolong Anjas alias Barno, seorang pengacara setempat untuk mengambil anaknya kembali. Saat ditanya Memorandum, NU membenarkan bila anaknya diberikan ke orang lain karena tidak punya biaya persalinan. "Memang tidak punya biaya persalinan dan saya juga sudah tanda tangani pernyataan bermaterai. Tapi setelah itu saya merasa sangat bersalah," ucap NU pada Minggu (7/7). Sementara, Anjas menjelaskan, bila pihaknya memang ditelepon NU. Intinya ia meminta bantuan. Jika bayi yang baru dilahirkan diberikan ke orang, karena tidak punya uang persalinan. "Tapi setelah diberikan kepada orang dia (NU, red) merasa gelisah dan tidak bisa tidur. Hingga ia meminta bantuan saya untuk mengambil bayinya kembali," jelas Barno. Atas dasar kemanusiaan itu kami melakukan mediasi kepada si penerima bayi tersebut. "Hasil mediasi ternyata tidak mengalami titik temu. Karena KS bersikukuh bahwa ibu bayi (NU) sudah tanda tangan dan merasa tidak dipaksa di atas materai Rp 6000," kata Barno yang menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi lagi dengan NU untuk langkah yang ditempuh selanjutnya. (top/har/nov)
Sumber: