Peduli Kesehatan, Anggota Dandim 0824 Jember Datangkan Dokter Bambu

Peduli Kesehatan, Anggota Dandim 0824 Jember Datangkan Dokter Bambu

Jember, memorandum.co.id - Siang itu beberapa prajurit TNI AD Kodim 0824 /Jember yang telah memiliki riwayat sakit menahun baik gegara kecelakaan dan operasi medis (kedokteran) di rumah sakit, sedang menunggu sentuhan tangan Agus Trianto  yang berjuluk sang dokter  bambu sakti. Penyembuhan alternatif dengan menggunakan media bambu ini dilakukan pria asal Perum Bumi Mondoroko,, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang dilakukan di Markas Kodim 0824 Jember. Kedatangan dia  memenuhi panggilan Letkol Inf La Ode M Nurdin, untuk merawat dan mengobati para personel yang sakit menahun. Wartawan memorandum.co.id, tidak hanya diberi kesempatan melihat secara langsung namun yang juga pernah merasakan ditangani oleh sentuhan tangan orang Malang itu. Agus membantu para pasiennya. Ada sejumlah potongan batang bambu yang selalu diletakkan tak jauh dari dia berada. Bentuk potongan bambu itu beragam bentuk dan ukuran. Ada yang pipih sebesar penggaris dan ada yang bulat sebesar stik drum. Jumlahnya kisaran 10 hingga 15 batang. Untuk mendiagnosis pasien, dia ambil salah satu potongan bambu untuk mendeteksi organ dalam tubuh pasien. Jika di kedokteran, bambu itu semacam alat stetoskop. Sementara untuk alat pengobatan, dia gunakan potongan bambu lainnya. Entah bambu itu untuk ditempelkan saja, digoreskan ke kulit pasien, atau ditepuk-tepukan ke bagian tubuh pasien. Fungsi penggunaan bambu-bambu itu kadang bisa digunakan sendiri-sendiri dan kadang juga digunakan secara berkaitan. Misalnya, satu bambu ditempelkan ke bagian tubuh pasien, sementara batang bambu lainnya dipukulkan di ujung bambu yang menyentuh bagian tubuh pasien tadi. Sehingga tak jarang dari luar ruang praktik terdengar kerap terdengar suara ”tak-tik” benturan bambu-bambu tadi. Usai memberikan penjelasan kepada pasien dan memberikan saran pemulihan, Agus selalu memberinya air mineral kemasan 1,5 liter yang masih tersegel dan dibungkus dengan kresek dua warna berbeda. Paling sering warna putih dan hitam. ”Jangan lupa ini diminum ya, jika mau habis bisa ditambahkan dengan air biasa lagi,” sarannya ke semua pasiennya saat hendak meninggalkan tempat. Soal bambu sebagai media penyembuhannya, pria berusia 46 tahun ini beralasan memilih bambu karena mengandung banyak serat. Serat itu sangat berfungsi terhadap sel-sel di pembuluh darah manusia. Bahkan, serat bambu juga bisa menembus bagian terkecil di dalam tubuh sehingga sedikit banyak bisa membantu pengobatan alternatif yang dia tekuni. Menurut Agus, semua penyakit tentu ada obat untuk menyembuhkannya. Hanya, masing-masing orang mempunyai pandangan tersendiri untuk mencari dan menemukan obat tersebut. “Ada yang memercayakan pada tim medis sepenuhnya dan ada juga yang berikhtiar dengan menempuh jalur pengobatan alternatif,” kata pria yang pernah dipercaya oleh tim Arema FC untuk menyembuhkan pemain sepak bola yang cedera kaki patah tulang. Rabu (5/5/2021). Jika dipikir secara logika memang tidak masuk akal. Sebab, dia melakukan pengobatan segala macam penyakit hanya dengan menggunakan potongan-potongan bambu. Misalnya, tulang patah miring bisa nyambung kembali lurus dan utuh seperti sediakala. Membantu menangani pasien bukan menjadi hal baru bagi bapak 3 anak itu. Sebab, sejak usia 5 tahun Agus memang sudah berkiprah di bidang pengobatan alternatif ini. Dia menyebut, keahliannya itu merupakan turunan dari leluhurnya. ”Karena sampai sekarang saya tidak pernah sekolah di bidang kesehatan,” imbuh Agus. Kata Agus, banyaknya orang yang datang berobat ke tempat praktek nya lebih banyak dari mulut ke mulut. Pasien yang berobat tidak tangung-tanggung, banyak dari sejumlah tokoh-tokoh penting. Mulai dari jenderal bintang 4, sejumlah kepala daerah serta mantan kepala daerah di Jawa Timur, deretan pengusaha, serta tokoh masyarakat pernah memanfaatkan jasanya. Sehingga tidak jarang kedekatan dia dengan sejumlah para petinggi tersebut masih terjalin hingga sampai sekarang. ”Dari banyaknya pasien yang sudah saya tangani ini lantaran saya di Malang praktik mulai tahun 2000, jadi pasien sudah tidak bisa dihitung dengan jari lagi,” beber pria asal Situbondo itu. Termasuk penyembuhan terhadap sakit Covid-19, sudah banyak orang yang telah minta ramuan air kepada Agus. Air putih yang sudah diasma (diberikan doa) tersebut dilakukan untuk sekali minum saja. ”Syukur alhamdulillah, sejauh ini yang minum bisa disembuhkan dari Covid-19,” katanya. Soal biaya terapi, Agus tak pernah pasang tarif untuk pengobatan yang dilakukannya itu. ”Sebab, memang niat saya insya Allah tulus membantu orang lain. Dari nenek moyang saya mensyaratkan seperti itu (tidak memasang tarif, Red),” beber Agus. Bahkan, jika dirasa pasien dari kalangan kurang mampu dari sisi ekonomi, maka pemberian uang sebagai imbalan jasa dia kembalikan. DI mata Agus, obat alternatif bukan hanya melulu berbicara soal obat tradisional. Melainkan juga membutuhkan pendekatan pada Yang Maha Kuasa Allah SWT. ”Karena yang maha menyembuhkan hanya Allah semata, saya ini hanya sebagai perantara,” tegasnya. Artinya, bukan hanya pengobatan secara lahiriah, namun juga secara batiniah. Agus menekankan kepada semua pasien agar bersabar dan ikhlas atas kondisi apa yang dialami. ”Jaga emosi dan banyak-banyak istighfar,” sarannya. Dengan memiliki kondisi hati yang begitu, maka secara otomatis bisa mempercepat kesembuhan dan bisa kembali merasakan kenikmatan kesehatan dari Allah SWT. Mengingat tingkat kesembuhan masing-masing pasien tidak semuanya sama. Tergantung pada tingkat daya tahan tubuh pasien. ”Kadang satu kali datang terapi langsung sembuh, kadang sampai balik 5 kali baru sembuh,” katanya. Sementara Dandim 0824 Jember Letkol Inf La Ode M Nurdin mengatakan Ia prihatin melihat anggota nya yang sakit menahun. Keluhan yang diderita mulai gangguan ginjal, stroke akut, lumpuh, kanker, jantung, dan habis operasi bahkan patah tulang. "Dari pengalaman yang kami rasakan dan pernah menjalani operasi, dengan pengobatan alternatif ini tidak ada keluhan-keluhan, bahkan kami membawakan korban kecelakaan yang tidak sempurna akan menjadi sempurna, " beberDandim 0824 Jember. Lulusan Akmil tahun 2001 ini, mengakui jika Agus memiliki keistimewaan tersendiri. Sehingga bisa membantu menyembuhkan keluhan segala macam penyakit. ”Karena saya sendiri merasakan itu, bisa sembuh dari sakit kaki setelah berobat, ” ungkapnya. Hal itu menurut dia luar biasa karena jika dilogika memang tidak masuk akal."pungkas mantan Dandim 0831 Surabaya Timur. (edy)

Sumber: