Ramadan, Pesanan Kaligrafi Bambu Buatan Warga Jombang Meningkat

Ramadan, Pesanan Kaligrafi Bambu Buatan Warga Jombang Meningkat

Jombang, memorandum.co.id -- Dengan menggunakan bahan baku dari bambu kuning, seorang pria di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, membuat karya seni kaligrafi bambu runcing dengan omzet puluhan juta rupiah. Mustamil, (45), warga Dusun/Desa Grogol, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang yang dikaruniai tiga orang putri dan satu putra ini, menggeluti kaligrafi sudah berjalan 13 tahun. Tepatnya sejak tahun 2008 silam. Berawal dari keisengan Mustamil saat membuatkan mainan untuk anaknya dari bahan pelepah pohon pepaya dan potongan bambu. Tak disangka, dari situ muncul inspirasi untuk membuat kaligrafi dari bahan bambu Mustamil mengungkapkan, bahwa ia mulai berkarya membuat kaligrafi bambu runcing berbahan bambu kuning sejak tahun 2008. Ramai-ramainya di tahun 2011 di Yogyakarta, karena lama di Kota Gudeg. "Saya menemukan ide membuat kaligrafi ini saat berada di Yogya. Kemudian, didaerah saya, dikampung saya ini banyak sekali bambu, jadi idak sulit untuk mencari bambu, harganya pun tidak mahal," ungkapnya kepada memorandum.co.id, Minggu (2/5/2021). Mustamil menjelaskan, bahwa dirinya membuat kaligrafi ini memakai bambu kuning, konon katanya banyak orang mengatakan kalau bambu kuning ditanam atau ditaruh di depan rumah bisa untuk tolak balak. "Karena banyak yang bilang, seperti orangtua maupun teman-teman saya juga, akhirnya saya mencari bambu kuning. Saya jadikan karya seni bernuansa religi, dan insaallah menjadi tolak balak beneran kalau dibaca berulang kali," jelasnya. Menurutnya, karena karya ini sifatnya kalimat-kalimat Allah, jadi bisa zikir. Otomatis hati insaallah bisa menjadi tenang. Karya ini dipasarkan ke luar jawa, kota-kota besar. Seperti Jakarta, Palembang, Surabaya, Yogyakarta. "Dan karya yang berlogo NU ini dikirim ke Malaysia. Untuk harga bervariasi, ada yang Rp 150 ribu, Rp 200 ribu, bahkan sampai puluhan juta. Rata-rata Rp 1,5 juta, Rp 2 juta, Rp 5 juta, itu yang sering," ujarnya. Menurut keterangan Mustamil, di bulan ramadan ini yang masih dimasa pandemi Covid-19, ada peningkatan meski tidak terlalu signifikan. "Karena situasi juga masih pandemi banyak yang pesan, tapi yang kecil-kecil. Ya seharga Rp 1 juta, Rp 1,5 juta, Rp 2 juta. Yang jelas dibawah Rp 5 juta," pungkasnya. Dalam membuat seni kaligrafi dari bambu kuning ini, Mustamil menggunakan alat seperti gergaji untuk memotong bambu, cutter untuk memotong potongan bambu, lem G, dan kertas gosok. (yus)

Sumber: