Imunisasi Hindarkan Anak dari Covid-19
Surabaya, memorandum.co.id - Pandemi Covid-19 juga berimbas pada jadwal imunisasi anak. Tidak sedikit orang tua yang ragu membawa anaknya ke rumah sakit atau puskesmas untuk melakukan imunisasi karena takut tertular virus yang kali pertama muncul di Wuhan, Cina tersebut. Dokter spesialis anak Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya dr Alpha Fardah A SpA mengatakan, bahwa semua negara mengakui imunisasi itu aman dan bermanfaat, untuk mencegah sakit berat, cacat, dan kematian. “Oleh karena itu, negara-negara berusaha memberikan vaksin gratis kepada rakyatnya, supaya bayi balita anak hingga remaja terhindar dari kesakitan dan kematian,” ujarnya, Kamis (29/4/2021). Ia mengingatkan, penyakit seperti difteri, campak, pneumonia, masih ada dan perlu ditekan penularannya. Sebelum pandemi Covid-19 banyak bayi yang terancam oleh penyakit tersebut, sementara di masa pandemi Covid-19 seolah-olah penyakit tersebut berkurang. “Tapi sebenarnya apabila vaksinasi tidak dilakukan lengkap, terutama bagi bayi-bayi yang lahir sejak 2020, bisa berpotensi ada wabah baru selain Covid-19," jelasnya. Sehingga, pekan imunisasi dunia yang dilaksanakan tiap pekan keempat April menjadi momentum untuk mengingatkan kembali semua pihak baik pemerintah dan masyarakat tentang pentingnya imunisasi untuk mencegah kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit berbahaya yang sebenarnya bisa dicegah. Pihaknya mengungkapkan, bahwa berdasarkan hasil survei Kementerian Kesehatan ditemukan lebih dari 5.000 posyandu dan puskesmas mengaku mengalami gangguan dalam layanan imunisasi bagi anak. "Seperti misalnya sebagian layanan imunisasi rutin terhenti, orang tua juga khawatir membawa anak untuk diimunisasi karena di masa pandemi Covid-19 seperti ini,” terang Alpha. Untuk itu, pemerintah melalui Kemenkes mengeluarkan panduan tentang pelayanan imunisasi di puskesmas dan posyandu dengan menerapkan protokol kesehatan. "Harus ada jaga jarak, dipisah antara pasien Covid-19 dan bukan, jadwalnya diatur agar datang tidak berkerumun, dan ditekankan untuk menjaga protokol 3M kepada semua nakes dan pasien yang ada di puskesmas dan posyandu,” pungkas Alpha. (mg-1/fer)
Sumber: