NK Cafe Bantu Ahli Waris KRI Nanggala 402
Malang, memorandum.co.id - Nendes Kombet (NK) cafe merasa ikut berbelasungkawa atas tenggelamnya KRI Nanggala 402. NK cafe pun memberi sumbangan pada ahli waris korban sebesar Rp 53 juta. Owner NK cafe Joni Sujatmoko menyampaikan sumbangan ini untuk bela sungkawa. "Sumbangan itu sebagai bentuk bela sungkawa pada keluarga korban, jangan dilihat nilainya tapi sebagai sumbangsih kami," terangnya, Rabu (28/4/2021). Sumbangan tersebut dilakukan NK Cafe sebagai bentuk solidaritas sebagai warga bangsa, atas tragedi tenggelamnya kapal selam TNI AL di kedalaman 838 meter di perairan Bali setelah hilang kontak dan sebanyak 53 awaknya telah dinyatakan gugur. “Para awak Nanggala 402 telah menjaga kita selamanya di dasar laut, maka kita juga wajib menjaga keluarga mereka yang ditinggalkan," kata Joni. Joni berkeyakinan banyak institusi bisnis di Indonesia yang peduli dengan kejadian yang menimpa awak kapal selam KRI Nanggala 402, sebagai upaya turut berbela sungkawa dengan memberikan bantuan pada ahli warisnya sebagai keberlangsungan hidup keluarga yang ditinggalkan. "Solidaritas ini hanya sekedar bentuk kebersamaan dan persaudaraan sesama warga bangsa, dan juga kebanggaan kami bagi para pahlawan Nanggala 402,” ungkapnya. Sementara itu, Danlanal Malang Kolonel Laut (P/W) Ni Ketut Prabhawati mengapresiasi solidaritas yang mengalir dari masyarakat atas tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 milik TNI AL di perairan Bali. "Ini luar biasa sekali, ternyata memang dengan musibah yang ada (tenggelamnya KRI Nanggala 402, red) ternyata tidak hanya dirasa oleh kami di TNI AL saja, melainkan seluruh lapisan masyarakat ikut merasakan duka yang mendalam," katanya. Menurut Ni Ketut, dengan adanya solidaritas masyarakat ini dapat memberikan support kepada TNI AL untuk tetap mempertahankan NKRI. "Saya sebelumnya tidak pernah menduga bahwa masyarakat begitu besar memberikan perhatian, memberikan support kepada angkatan laut. Ternyata memang TNI adalah milik rakyat. Dengan adanya musibah ini baru kita kelihatan bahwa memang kita satu, tidak, tidak sendiri-sendiri," urainya. (kid)
Sumber: