Awak KRI Nanggala 402, Sosok Lettu Laut (T) Anang Sutriatno Dikenal Pendiam dan Bijaksana

Awak KRI Nanggala 402, Sosok Lettu Laut (T) Anang Sutriatno Dikenal Pendiam dan Bijaksana

Surabaya, memorandum.co.id - Lettu Laut (T) Anang Sutriatno, merupakan salah awak dari 53 personel yang gugur di KRI Nanggala 402. Anang, bertugas di Kesatuan Kapal Selam Koarmada II. Dia menjabat sebagai Kepala Divisi Kelistrikan di kapal buatan Jerman tersebut. Banyak firasat yang ditunjukkan sebelum bapak dua anak tersebut mengarungi samudera untuk selama-lamanya. Memorandum.co.id mencoba menelusuri jejak tempat tinggal Anang di Jalan Banyuurip Wetan Gang IV-G. Namun, ternyata Anang sudah tidak tinggal di rumah tersebut. Tidak tampak karangan bunga di depan rumah tersebut. Di sana, memorandum.co.id ditemui salah seorang adik iparnya, Nunuk. Wanita ini mengungkapkan, jika Anang sejak menikah sudah tidak tinggal di Banyuurip Wetan, melainkan tinggal bersama istri dan anaknya di Jalan Manukan Yoso. "Sekarang yang tinggal di rumah ini, ibu, adik mas Anang. Tadi juga banyak wartawan yang kecele datang ke sini. Semua saya arahkan ke sana (Manukan) karena saya takut ngomong," ungkap Nunuk kepada memorandum.co.id, Senin (26/4/2021). Akan tetapi, kata Nunuk, Anang masih sering berkunjung ke sini untuk menemui ibunya. Pada Sabtu (17/4/2021), dia sebelum berangkat berlayar sempat datang dan berbuka puasa bersama di rumah. "Mas Anang sempat pamit jika hendak berangkat berlayar pada Senin (19/4/2021). Tapi katanya tidak jauh sampai ke luar Pulau Jawa," beber Nunuk. Ternyata, itu sebuah pertanda atau firasat dari Anang. Terbukti, Minggu (25/4/2021), kapal selam  ditemukan tenggelam di selat Bali. Lebih lanjut Nunuk mengatakan, memang semasa kecil sebelum masuk TNI Angkatan Laut, Anang tinggal di Banyuurip Wetan. Menurut dia, Anang dikenal sebagai pribadi yang pendiam, bahkan warga sini juga mengatakan hal yang sama. Dan tidak menyangka kapal selam yang dinaikinya tenggelam. "Orangnya pendiam, sama warga juga sering menyapa tapi ya begitu orangnya pendiam sekali dan jika disapa ya hanya membalas dengan senyuman," tutur Nunuk. Saat ini kedua anaknya akan menjadi penerus Anang. Sekarang proses persiapan masuk TNI. Hal yang sama juga diutarakan Winarningsih, tetangganya di Banyuurip Wetan sekaligus teman sekolahnya di SMA Hang Tuah 1. "Dia (Anang), sosok yang pendiam, tapi juga humoris jika di grup WhatsApp (WA) teman-teman sekolah SMA. Dia juga sosok yang bijaksana jika berkomentar di grup WA dan selalu menjadi penengah jika ada perselisihan," ungkap Winarningsih. Atas peragainya Anang tersebut, membuat merasa kehilangan sahabat semasa kecil. Maklum Winarningsih merupakan teman sekampung dan teman sekolah dan rumahnya hanya beberapa meter dari rumah ibu Agung. Winarningsih juga mempunyai banyak firasat menjelang Anang dinyatakan gugur dalam kapal selam di selat Bali. Beberapa waktu lalu, saat anak Winarningsih meninggal karena kecelakaan. Kemudian Anang ini juga takziah ke rumahnya. "Saat takziah itu, Anang ini melihat anak saya yang sudah meninggal sedang duduk di pojok rumah. Jadi Anang ini sudah bisa melihat sosok abstrak," jelas wanita berhijab ini. Winarningsih ini sangat dekat dan bercanda dengan Anang. Bahkan sempat minta kartu keluarga (KK), kepada Anang karena sudah jelek dan tidak terbaca tulisannya. Kejadian ini sebelum layar saat ketemu di rumahnya. Lagi-lagi Anang membantah dan mengatakan jika KK-nya masih baru untuk data keperluan kampung. Namun Anang berjanji akan memberikan nanti setelah layar pada Minggu. Selain itu, Winarningsih juga mengatakan ada firasat yang lain, semisal Anang ini mengatakan akan lebaran bersama ibunya di Banyuurip. "Pokoknya saya minggu akan pulang dan mengatakan ibunya jangan ke mana mana," ungkap Winarningsih. Tapi diam-diam tanpa sepengetahuan ibunya diajak anaknya ke Magetan oleh anaknya pada Minggu. "Maksud Anang itu bukan ke mana- mana, tapi ya hari Minggu itu yang dimaksud dia berlayar hingga tenggelam kapalnya pada hari Minggu," jelas dia. Winarningsih punya kenangan bersama Anang. Yakni sama-sama mendaftar jadi prajurit TNI AL. Namun ia gagal di tes kesehatan. Sedangkan Anang masuk tes dan jadi anggota TNI AL. (rio/fer)

Sumber: