Pengamanan Mudik 1442 H, Pandam V/Brawijaya: Jangan Sampai Kejadian di Luar Indonesia Menimpa Negara Kita

Pengamanan Mudik 1442 H, Pandam V/Brawijaya: Jangan Sampai Kejadian di Luar Indonesia Menimpa Negara Kita

Surabaya, memorandum.co.id - Apel kesiapan pengamanan larangan mudik di Jawa Timur digelar di lapangan Mapolda Jatim, Senin (26/4/2021). Dalam kegiatan apel yang dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Pandam V/Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto. Ada beberapa yang disampaikan oleh Pandam V/Brawijaya seperti yang diketahui di India terjadi lonjakan peningkatan covid-19 yang luar biasa, hal ini disebabkan ada beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah protokol kesehatan, yang kedua varian virus baru yang di luar virus-virus yang ditemukan sejak kasus pertama di Wuhan, yang ketiga adalah pelaksanaan vaksinasi yang belum merata belum banyak dan belum menunjukkan kekebalan kelompok. "Tiga hal itulah di antaranya yang mengakibatkan kasus covid di dunia ini meningkat hampir bersamaan di akhir-akhir atau di awal-awal April ini," kata Pandam V/Brawijaya. "Untuk Indonesia, alhamdulillah kondisi masuk lebih baik, Jawa Timur sejak akhir Desember 2020 sampai sekarang peningkatan angka positif Jawa Timur tidak pernah lagi menembus angka tiga ratus lima puluh, kondisi ini tentu saja harus dipelihara dan dipertahankan," sambungnya. Untuk menghindari lonjakan seperti di India maka indosesia, khususnya di Jawa Timur melakukan pemberlakukan larangan mudik untuk mencegah bertambahnya virus covid 19 di Jawa Timur. Pemerintah Jawa Timur sudah memberikan batasan bahwa dari tanggal 22 April 2021 masih diizinkan perjalanan masuk Jawa Timur tetapi harus menunjukkan surat bebas covid-19 dan pada tanggal 6-17 Mei 2021 sudah dilarang. "Seluruh transportasi umum, nanti tidak beroperasi, aparat Polri dibantu oleh TNI dan komponen bangsa yang lain, melaksanakan penyekatan-penyekatan, untuk masuk ke Provinsi Jawa Timur ada tujuh titik, kemudian antar kota di Provinsi Jawa Timur ada dua puluh titik," imbuhnya. Terkait dengan datangnya PMI, pekerjaan migran Indonesia yang cukup banyak datang ke wilayah Provinsi Jawa Timur, yang semula satu bulan hanya lima ratus sampai tujuh ratus, untuk kemarin hampir dua ribu. "Menjadi pokok perhatian kita bahwa nanti di samping melaksanakan pendekatan pengamanan larangan nanti juga akan menggunakan proses pengurusan di Indonesia. Jangan sampai kejadian yang seperti saya sampaikan di luar Indonesia ini juga menimpa negara kita bahkan di Jawa Timur, laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya bertindak tegas tapi tetap humanis," harapnya. Pandam V/Brawijaya juga memimpin doa kepada 53 patriot yang berada di kapal selam nanggala 402 yang telah gugur dan kepada perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang telah gugur saat melaksanakan tugas di Papua. "Mudah-mudahan ditempatkan di sisi Allah subhanahu wa taala, Tuhan Yang Mahakuasa dan diampuni segala dosa-dosanya. Perhatian, siap, grak. Berdoa mulai," tutup Mayjend TNI Suharyanto. (Mg6/fdn)

Sumber: