Tenaga Kesehatan, Sosok Kartini di Tengah Pandemi
Surabaya, memorandum.co.id - Tepat 21 April diperingati sebagai Hari Kartini setiap tahunnya untuk mengenang jasa Raden Adjeng Kartini. Seorang pahlawan emansipasi wanita, dimana beliau memperjuangkan hak-hak wanita dan menyetarakan kedudukan wanita seperti laki-laki. Di tengah pandemi Covid-19, tenaga medis hadir sebagai sosok Kartini yang menjadi garda terdepan untuk para pasien yang terjangkit virus Corona. Perjuangan tenaga medis ini sangatlah besar karena mereka mempertaruhkan kesehatannya, bahkan nyawanya sendiri agar dapat mengurangi jumlah korban dari virus ini. Sebagai tenaga kesehatan di tengah pandemi, dr Hartatiek Nila Karmila SpOG mengaku khawatir akan terrular Covid-19 atau menularkan kepada keluarga dan orang-orang terdekatnya. "Semua orang pasti takut, saya juga. Tetapi saya tidak boleh egois memikirkan diri sendiri, kami harus tetap melaksanakan tugas dengan tetap melayani dan memberikan pengobatan kepada pasien," tegasnya, Selasa (20/4/2021). Meski demikian, Nila mengaku sangat bahagia selain tidak pernah terkonfirmasi Covid-19, lantaran tetap bisa memberikan sesuatu bagi pasien dan masyarakat. "Orang lain menjaga jarak lebih aman dengan di rumah saja, tetapi kami berjuang terdepan menangani oandemi, ini suatu kebahagiaan," ujarnya. Dokter spesialis kandungan di RS Islam Surabaya Jalan Ahmad Yani ini mengungkapkan bahwa dirinya pernah menangani ibu melahirkan yang sedang terkonfirmasi Covid-19. Pribadinya senang lantaran dapat membantu persalinan pasiennya dan sang bayi lahir dengan selamat. "Alhamdulillah, pasien saya baik-baik saja, meskipun sempat menjalani masa kritis. Beliau teekena (Covid-19, red) dari interaksi dengan orang disekitarnya," ungkap Nila. Dari pengalamannya, Nila mengingatkan seluruh masyarakat bahwa dampak pandemi sangat luas, disamping menjaga diri sendiri juga harus menjaga orang-orang di sekitar. "Jangan egois memikirkan diri sendiri, terlebih untuk keluarga bagi ibu-ibu hamil. Ketika ibu hamil terkonfirmasi Covid-19, tentu akan mengalami gejala yang lebih berat," terangnya. Baginya, wanita adalah sosok yang penting dalam keluarga dengan peran yang mulia terlebih di masa pandemi ini. Iya berharap kepada seluruh perempuan untuk tetap semangat memperjuangkan martabat dan kehidupannya baik dalam keluarga dan masyarakat sosial. "Sebagai ibu dia adalah madrasah pertama bagi anak, sebagai seorang istri ia adalah oenopang suami, mari bersama berjuang untuk diri kita dan orang-orang terdekat kita," pungkas Nila. (mg1)
Sumber: