Mulut Disumpal, Muka Membiru, Mayat Bayi Ditemukan di Sungai Sukun

Mulut Disumpal, Muka Membiru, Mayat Bayi Ditemukan di Sungai Sukun

Malang, Memorandum.co.id - Warga sekitar kawasan Jl. Simpang Kepuh, blok F, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang dikejutkan dengan penemuan jenazah bayi di sungai, Selasa (20/04/2021). Saat ditemukan, jenazah bayi itu, berada di dalam tas plastik berwarna coklat berukuran besar. Posisi mengambang di sungai dari utara ke selatan. Mulutnya disumpal kain, masih terdapat ari ari, dan muka sebelah kiri membiru lebam. "Sekitar pukul 06.00 WIB, saya keluar dari rumah majikan untuk berbelanja di warung. Saya keluar melalui pintu belakang. Langsung berbatasan dengan sungai yang berada di Jl Simpang Kepuh. Selanjutnya melihat tas yang mengambang di air sungai," terang Ngantin, penemu pertama jenazah tersebut. Selanjutnya, Ngantinpun penasaran dan langsung mengambil sebatang kayu. Kemudian mengambil tas plastik yang mengambang di sungai "Saat tas dibuka, isinya seperti boneka bayi. Namun setelah diperhatikan, ternyata seperti mayat bayi. Dan akhirnya, dipastikan dengan benar, memang mayat bayi," lanjutnya. Setelah itu, ia memberitahukan ke Ketua RT setempat. Dilanjutkan ke Babinsa Kelurahan Bandungrejosari dan Polsek Sukun. Sementara itu, Babinsa Kelurahan Bandungrejosari, Sersan Mayor Daman Wihanto mengungkapkan, setelah mendapatkan laporan warga, ia langsung mendatangi lokasi. "Usai mendapatkan laporan dari warga, saya pun langsung datang ke lokasi kejadian. Kebetulan rumah saya dekat dengan lokasi kejadian itu," terangnya. Usai mendatangi lokasi bersama dengan kelurahan, anggota Polsek Sukun, dan ketua RT setempat langsung melakukan sterilisasi lokasi. Ia menduga, bayi yang ditemukan itu, belum lama dilahirkan. "Setelah sterilisasi lokasi, jenazah bayi dibawa mobil ambulans ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang," lanjutnya. Sementara itu, Kapolsek Sukun, Kompol Suyoto menduga, kemungkinan bayi hasil hubungan gelap. Namun masih dalam penyelidikan. "Di sekitar TKP, terdapat banyak rumah kontrakan, rumah kos-kosan. Kemungkinan diduga, hasil hubungan gelap dan sengaja di buang," pungkasnya. (edr)

Sumber: