Sepekan Ramadan, Omzet Pedagang Kurma Ampel Naik 50 Persen

Sepekan Ramadan, Omzet Pedagang Kurma Ampel Naik 50 Persen

Surabaya, memorandum.co.id - Seminggu umat muslim menjalani ibadah puasa di Bulan Suci Ramadan 1442 Hijriah, keuntungan pedagang kurma di daerah Ampel pun mengalami kenaikan hingga 50 persen. Omzet penjualan dirprediksikan akan semakin menanjak pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri mendatang. Zubaidah, salah seorang pedagang kurma mengatakan, bahwa saat ini penjualan kurma mulai mengalami peningkatan sampai 50 persen, dibandingkan sebelum Ramadan yang menurun hingga 30 persen. Namun, masih didominasi oleh pembelian dalam bentuk eceran daripada partai besar. “Alhamdulillah, meskipun masih pandemi tetapi Ramadan ini lumayan ada kenaikan. Biasanya satu pekan dapat Rp 8 juta, Minggu ini bisa sampai Rp 12 juta. Untuk sekarang kebanyakan masih beli yang murah, biasanya untuk dibagi-bagikan kepada keluarga atau tetangga," ujarnya, Senin (19/4/2021). Zubaidah mengungkapkan, bahwa menjelang Idul Fitri, pihaknya bersama pedagang kurma yang lain berencana menjual kurma secara kartonan. Setiap karton berisi 10 kilogram, yang dibeli oleh konsumen untuk di jual lagi atau di bagi-bagikan. "Satu karton ada yang isi 10 kg dan 20 kg, bulan puasa seperti ini banyak pedagang kurma dadakan. Yang penting setiap hari bisa balik modal sudah cukup bagi saya. Untungnya bisa di putar untuk modal lagi,” terangnya. Dirinya juga menyebutkan, bahwa kenaikan penjualan di bulan Ramadan juga diiringi dengan kenaikan harga jual kurma. Penjualan kurma dibanderol mulai harga Rp 100 ribu hingga Rp 600 ribu per kilogram tergantung jenisnya. "Pastinya ada, sekitar Rp 10.000 sampai Rp 20.000 karena memang waktunya orang cari kurma untuk takjil buka puasa atau persiapan Idul Fitri. Omzet di hari-hari puasa ketika oandemi bisa Rp 2 juta lebih, kalau hari biasa paling tidak sampai Rp 1 juta," beber Zubaidah. Sementara itu, Rinda, warga Kecamatan Gubeng, mengatakan, bahwa dirinya mendapatkan tugas dari tempatnya bekerja untuk mencari kurma sebagai parcel Hari Raya Idul Fitri untuk karyawan. "Saya cari kurma yang enak tetapi murah untuk pesedian takjil di kantor dan parcel hari raya, sekalian beli untuk persediaan keluarga di rumah," katanya. Mengenai harga yang naik dibandingkan hari-hari biasa, Rinda mengatakan bahwa kenaikan tersebut memang biasa terjadi, terlebih dalam suasana Ramadan. “Harga, sih, variasi ya jadi kita juga bisa pilih mana kurma yang pengin dibeli, sejauh ini masih standar harganya,” pungkasnya. (mg-1/fer)

Sumber: