Tingkatkan Produktivitas UMKM, Semen Indonesia Gelar Pelatihan Menjahit 

Tingkatkan Produktivitas UMKM, Semen Indonesia Gelar Pelatihan Menjahit 

Gresik, memorandum.co.id - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui program SIG Mandiri menggelar pelatihan menjahit pakaian wanita dan anak di Kabupaten Gresik dan pelatihan pertanian terpadu di Kabupaten Rembang. Kegiatan ini sebagai upaya peningkatan produktivitas bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) disekitar wilayah operasional perseroan. Pelatihan menjahit pakaian wanita dan anak, diikuti oleh 16 ibu rumah tangga dan anggota PKK Kelurahan Singosari, Gresik. Kegiatan dilaksanakan selama selama lima hari. Pelatihan yang diberikan di antaranya metode teori, demonstrasi dan praktik menjahit. Selain itu, SIG juga memberikan 16 mesin jahit tipe 23 pola jahitan kepada para peserta. Sedangkan di Kabupaten Rembang, SIG memberikan pelatihan pertanian terpadu bagi 40 UMKM mitra binaan sektor peternakan. Pelatihan dilaksanakan selama dua hari, Rabu dan Kamis (7-8 April 2021) di auditorium Fave Hotel. Program pelatihan meliputi cara budidaya sapi, domba, ayam serta pengolahan limbah ternak menjadi bio gas. General Manager of CSR SIG Edy Saraya mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud kontribusi nyata SIG bagi masyarakat dalam upaya peningkatan ekonomi, terutama masyarakat sekitar perusahaan. “Melalui pelatihan ini, SIG berharap para pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas produk, lebih kreatif serta terus berinovasi demi menjaga kelangsungan usahanya terutama di masa pandemi Covid-19,” kata Edy Saraya. Pelatihan ini disambut baik oleh Syamsuddin, salah satu mitra binaan sektor peternakan SIG asal Desa Lodan Kulon, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang. Menurutnya, Rembang memiliki potensi besar dalam hal peternakan, karena didukung oleh potensi alam yang baik. Melalui pelatihan ini, kian mendukung upaya peternak dalam memaksimalkan potensi tersebut. “Banyak ilmu yang kami dapat, di antaranya bagaimana membuat pakan ternak alternatif, mampu merawat hewan ternak yang baik serta bagaimana mengolah kotoran ternak menjadi kompos yang ternyata dapat menambah penghasilan para peternak. Semoga dengan adanya pelatihan ini kedepan pengelolaan ternak hewan lebih produktif,” ujar Syamsuddin. (and/har/fer)

Sumber: